Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mural di Kebagusan Sindir Wacana Jokowi 3 Periode: Nggak Oke, Borgol

Kompas.com - 31/08/2021, 15:14 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mural di Jalan Kebagusan Raya, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan menyindir wacana Joko Widodo untuk maju ketiga kalinya menjadi presiden.

Pantauan Kompas.com pada Selasa (31/8/2021), sosok Jokowi berbaju hitam bertuliskan "IIT" digambarkan sedang tersenyum dan mengacungkan jempol.

Di sisi dekat kepala Jokowi juga ada tulisan seolah-olah sedang mengatakan, "Okelah 3 Periode HEHEHE..."

Dalam mural tersebut, digambarkan sebuah tulisan bertagar #IndonesiaWajibOK.

"Nggak oke...? BORGOL"," lanjut si penggambar mural.

Baca juga: Mural Gambar Diduga Presiden Jokowi Muncul di Kebagusan Jaksel, Tulisannya Aku Nyerah Pakdeh

Warga yang tinggal di sekitar lokasi, Alvin (35) meyakini bahwa tulisan dalam mural tersebut ditujukan kepada sosok Jokowi.

"Itu tulisan tiga periodenya jelas untuk Jokowi. Siapa lagi yang mau tiga periode kalau bukan Jokowi. Meski multi tafsir, tapi tafsiran saya itu Jokowi," kata Alvin saat ditemui di sekitar lokasi tembok mural Jokowi, Selasa (31/8/2021) siang.

Alvin tak mempermasalahkan adanya mural di tembok. Namun, ia menolak wacana presiden bisa tiga periode.

"Saya sendiri pun tak setuju Jokowi tiga periode, cuma ya itu gambarnya Jokowi dan jelas itu gambar Jokowi buat saya," tambah Alvin.

Ia baru melihat mural tersebut pada Senin (30/8/2021) pagi. Hari sebelumnya, Alvin belum melihat mural tersebut.

"Waktu saya pulang Minggu (29/8/2021) malam, saya belum lihat mural itu," ujar Alvin.

Baca juga: Gerak Cepat Aparat Menghapus Mural yang Tak Diinginkan Pemerintah...

Mural sosok Jokowi juga muncul di tembok di Jalan Kebagusan Raya, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Di sisi kiri Jokowi ada tulisan "AKU NYERAH PAKDEH". Sementara itu, di sisi kanan Jokowi ada tulisan di dua blok tembok "MIKIRIN RAKYAT SAMPAI KURUS".

Wacana presiden bisa menjabat tiga periode terus didengungkan oleh berbagai pihak, terutama kelompok pendukung Jokowi.

Jokowi berkali-kali menolak perubahan aturan masa jabatan presiden dengan dilakukan amandemen UUD 1945.

Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak berniat dan tak punya minat untuk menjabat selama tiga periode. 

"Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/3/2021).

Jokowi mengaku telah berulang kali menyampaikan penolakan terhadap usulan perpanjangan masa jabatan presiden.

Sikap ini, kata dia, tidak akan pernah berubah. Sebagaimana bunyi konstitusi atau Undang Undang Dasar 1945, masa jabatan presiden dibatasi sebanyak dua periode.

"Itu yang harus kita jaga bersama-sama," ujar Jokowi.

Jokowi meminta agar tak ada yang membuat kegaduhan baru atas isu ini. Menurut dia, saat ini pemerintah tengah fokus pada penanganan pandemi virus corona.

"Janganlah membuat kegaduhan baru. Kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi," katanya. Untuk diketahui, isu tentang perpanjangan jabatan presiden tiga periode

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com