TANGERANG, KOMPAS.com - Guru SMP negeri di Kota Tangerang yang belum divaksinasi Covid-19 wajib membawa hasil negatif Covid-19 saat mengajar dalam skema pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. PTM terbatas telah diizinkan untuk dilaksanakan di Kota Tangerang.
Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Eni mengemukakn, ada 10 persen dari total guru SMP negeri di Kota Tangerang yang belum divaksinasi Covid-19.
Saat PTM terbatas mulai diterapkan, guru yang belum divaksin wajib membawa hasil tes negatif Covid-19 berdasar tes PCR atau hasil non-reaktif berdasar tes antigen. Persyaratan itu dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 di sekolah.
Baca juga: Antisipasi Siswa Sakit Saat PTM, SMPN di Kota Tangerang Kerja Sama dengan Puskesmas
"Jadi, guru yang belum divaksin menunjukkan hasil PCR atau antigen negatif saat mengajar dari sekolah," kata dia, Selasa (1/9/2021).
"Nanti, guru yang membawa surat negatif itu, bisa daring dari sekolah atau tatap muka, kombinasi, itu syaratnya," lanjut dia.
Sekitar 10 persen guru yang belum divaksin itu terdiri dari mereka yang memiliki komorbid, penyintas Covid-19, atau vaksinasinya memang tertunda.
Menurut dia, dari 33 SMP negeri di Kota Tangerang, ada sekitar 3-5 guru di tiap sekolah yang belum divaksinasi Covid-19.
Dengan adanya rencana penerapan PTM terbatas, Dindik terus menggencarkan vaksinasi kepada guru yang belum divaksin itu.
Eni menambahkan, pihaknya hingga saat ini belum menentukan tanggal pelaksanaan PTM terbatas di SMP negeri di Kota Tangerang.
Dia sebelumnya mengatakan, Dindik mewajibkan seluruh SMP negeri untuk mengikuti standar operasi prosedur (SOP) pelaksanaan skema belajar di sekolah. Salah satu SOP yang wajib diterapkan adalah jumlah siswa di setiap kelas maksimal hanya 50 persen dari kapasitas ruangan.
SOP lainnya, tiap sekolah wajib memasang wastafel dan hand sanitizer di depan kelas, serta memiliki petugas khusus untuk mengecek suhu murid-muridnya.
Setiap SMP negeri juga wajib memiliki Satgas Covid-19 yang bertanggung jawab atas infrastruktur masing-masing sekolah.
Kinerja dari satgas tersebut diawasi Dindik Kota Tangerang.
"Kami juga menyiapkan masker cadangan. Takut nanti ada siswa yang dari rumah cuma bawa satu, lalu nanti terlepas dan terjatuh. Nah makanya ada masker cadangan itu," papar Eni.
Dia menyatakan, setiap murid SMP negeri wajib membawa bekal dan alat tulis sendiri dari rumah.