Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah di Karawaci Dijadikan Pabrik Sabu, Tetangga Sering Cium Bau Menyengat

Kompas.com - 03/09/2021, 17:49 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BF dan FS, dua warga negara Iran yang menyulap rumah mewah di Karawaci, Tangerang, Banten, menjadi pabrik sabu, telah mengontrak di sana selama empat bulan.

"Rumah ini menurut pengakuan si tersangka, dia kontrak rumah ini dengan harga sekitar Rp 16 juta per bulan," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo kepada wartawan, Jumat (3/9/2021).

Menurut Ady, suasana sekitar rumah tersebut sepi sehingga tak banyak yang tahu aktivitas di dalam rumah.

Baca juga: Labfor Polri Periksa Pabrik Narkoba di Karawaci, Kapolres: Ada Indikasi Modus Baru Pembuatan Sabu

Produksi sabu, kata Ady, dilakukan di lantai dua rumah.

"Tempat yang digunakan ada di lantai dua. Untuk di lantai bawah, ada seperti residu ataupun limbah dari hasil pembuatan sabu tersebut," kata Ady.

Menurut Ady, tetangga yang tinggal di sekitar rumah tersebut sering mencium bau yang kuat bersumber dari pabrik sabu berkedok rumah itu.

"Ada beberapa informasi dari penyidik di lapangan saat mengintogerasi pihak tetangga yang bersangkutan, mereka sudah sering mencium bau-bau yang cukup keras, mungkin itu adalah bau saat proses pembuatan sabu tersebut," kata Ady.

Baca juga: Polisi Amankan Cairan Diduga Sabu Cair dalam Galon Saat Gerebek Pabrik Sabu di Karawaci

BF dan FS telah ditetapkan sebagai tersangka. Menurut Ady, keduanya adalah bagian dari jaringan peredaran narkoba internasional.

Polisi juga telah mengamankan sejumlah benda sebagai barang bukti kasus ini.

"(Diamankan sebagai barang bukti barang yang) diduga sabu hasil produksi, cairan dalam galon air diduga sabu cair dan peralatan lainnya untuk mengolah," kata Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat Kompol Danang Setiyo.

Diketahui, penggerebekan itu merupakan pengembangan dari kasus narkotika di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, yang ditangani sebelumnya.

Dari pengungkapan kasus di Kalideres, polisi mengamankan dua orang pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com