Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang PTM di Depok, Setiap Sekolah Sedang Dicek Langsung Kesiapannya

Kompas.com - 07/09/2021, 16:47 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok disebut sedang turun ke sekolah-sekolah untuk memastikan kesiapan digelarnya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Oktober 2021.

Langkah ini dilakukan untuk memverifikasi data kesiapan belajar-mengajar yang diisi oleh pihak sekolah ke dalam data pokok pendidikan (dapodik) Kemendikbud.

"Kalau di daftar checklist keseluruhan sudah di atas 80 persen, tapi kami mau cek ulang lagi. Kan bisa saja kalau di atas kertas mah pada pengin ceklisnya bagus," ujar eks Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin ketika ditemui pada Selasa (7/9/2021) siang.

Baca juga: Skenario Sekolah Tatap Muka di Depok: Ada 1 Kasus Covid-19, Langsung Tutup Seminggu

"Nah kami akan lihat kondisi yang sebenarnya di lapangan, benar tersedia atau enggak, misalnya toiletnya ada atau tidak. Kami cek ulang lagi kesiapan sekolah, bukan hanya di atas kertasnya, tapi kami langsung," ia menambahkan.

Penilaian kesiapan sekolah ini diturunkan dalam belasan indikator.

Sekolah harus sudah menjalin kerja sama dengan fasilitas kesehatan setempat. Seluruh guru dan tenaga kependidikan yang terlibat dalam PTM terbatas harus sudah divaksinasi Covid-19.

Lalu, sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan juga harus sudah tersedia dengan lengkap.

Sekolah harus punya tempat isolasi atau UKS yang memadai untuk murid yang sakit atau suhunya terpantau lebih dari 37 derajat celsius.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Depok Batal Digelar Oktober 2021 jika PPKM Level 4 Lagi

Disinfektan, hand sanitizer, fasilitas cuci tangan dalam jumlah yang memadai harus sudah siap.

"Tempat cuci tangan, misalnya, idealnya 1 banding 40, tapi kami lihat juga lokasi sekolah, kemampuan anggaran," kata Thamrin, yang yang hari ini ditunjuk sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok dan mulai efektif menjabat pada pekan depan.

"Kami sih harapkan anak masuk sekolah itu sudah ada tempat cuci tangan. Kemudian anak keluar ruang kelas juga sudah disiapkan tempat cuci tangan, minimal seperti itu," ia menambahkan.

Baca juga: Gebyar Vaksin Covid-19 Pelajar di Depok, Ternyata Banyak Murid Sudah Vaksinasi Mandiri

Saat ini, progres pemantauan dan evaluasi itu diklaim sudah menyasar 50 persen sekolah yang tersebar di seluruh penjuru Kota Depok.

Targetnya, tahap pengecekan ini selesai pada Jumat (10/9/2021) nanti. Setelahnya, sekolah dipersilakan melakukan simulasi PTM terbatas.

"Kami izinkan semua (sekolah menyelenggarakan simulasi) sepanjang memenuhi daftar. Kami lihat langsung, kalau semuanya memenuhi, kami izinkan untuk simulasi," ujar Thamrin.

"Kami lihat nanti bagaimana anak-anak datang ke sekolah, kemudian masuk ke ruang kelas, sampai anak kembali lagi pulang, itu dibuat simulasi terlebih dulu oleh masing-masing sekolah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com