Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skenario Sekolah Tatap Muka di Depok, Murid Hanya Masuk 2 Kali 2 Jam Seminggu

Kompas.com - 07/09/2021, 18:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan diselenggarakan di Depok pada Oktober 2021 nanti masih akan dilakukan secara terbatas saja. Murid tak masuk ke sekolah setiap hari.

"Siswa berada di sekolah hanya dua jam dan seminggu hanya dua kali," kata eks Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin ketika ditemui di SMPN 8 Kota Depok pada Selasa (7/9/2021).

Di luar itu, murid tetap bersekolah namun melalui daring seperti yang sudah dilakukan selama 1,5 tahun belakangan.

Baca juga: Jelang PTM di Depok, Setiap Sekolah Sedang Dicek Langsung Kesiapannya

Oleh karena itu, orangtua murid diminta memperhatikan betul keberangkatan dan kepulangan anaknya. Selain itu, orangtua juga diminta untuk membawakan bekal kepada anaknya sebab kantin sekolah tidak dibuka.

"Kalau (kelasnya) pagi hari cukup bawa bekal minum. Kalau nanti ada kelas siang juga minimal bawa bekal makan anak itu. Orang tua harus paham seperti itu," kata Thamrin.

"Kemudian juga setelah pulang sekolah, harus mengecek anaknya, karena kan sekolahnya hanya 2 jam, takutnya lebih dari 2 jam orang tuanya nggak ngecek ke sekolah, anaknya main ke mana sama temannya," jelasnya.

Sekolah disebut tidak memprioritaskan mata pelajaran tertentu selama PTM terbatas berlangsung.

Baca juga: Skenario Sekolah Tatap Muka di Depok: Ada 1 Kasus Covid-19, Langsung Tutup Seminggu

Kegiatan belajar-mengajar tatap muka diharapkan dapat menormalkan kembali karakter murid dan interaksi mereka dengan guru.

"Prioritas kami bukan materi, tapi saat kita ketemu lebih kepada penguatan karakter dulu. Misalnya kita menyapa mereka, selama ini kan mereka tidak mengenal guru kan," sebut Siti Rukiah, Wakil Kepala SMPN 8 Kota Depok Bidang Kurikulum, ketika ditemui pada Selasa siang.

"Materinya sudah kita berikan di rumah secara daring, saat datang, kamu mau tanya tentang apa, yang tersulit yang mana. Jadi, lebih efektif belajarnya," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com