Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapor Merah Pelaporan LHKPN Anggota DPRD DKI Jakarta

Kompas.com - 08/09/2021, 08:25 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta menjadi sorotan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut hanya 62,04 persen dari 106 anggota DPRD DKI di Kebon Sirih yang melaporkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) tahun 2020.

Deputi Bidang Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan menyatakan, angka laporan 62 persen untuk provinsi dengan infrastruktur terlengkap di Indonesia itu merupakan sesuatu yang mengagetkan.

"Yang mengagetkan kami, ini DPRD Provinsi DKI Jakarta baru (melaporkan LHKPN) 62 persen," kata Pahala dalam diskusi virtual di kanal YouTube KPK RI, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Alasan Anggota DPRD DKI Tak Laporkan LHKPN: Gaji Habis Mulu dan Merasa Sudah Lapor Tahun Sebelumnya

Pahala mengatakan, DPRD DKI menjadi satu dari lima provinsi lainnya di Indonesia yang melaporkan LHKPN di bawah 75 persen, di bawah DPRD Provinsi Papua.

Untuk mempercepat proses pelaporan LHKPN, Pahala meminta agar masyarakat pemilih anggota DPRD DKI Jakarta meminta wakilnya untuk segera melaporkan LHKPN.

"Jadi kami sampaikan kepada masyarakat, tolong konstituennya mendorong fraksinya untuk mendorong kepatuhan dari DPRD provinsi, karena DPRD provinsi menurut kami hampir tidak ada hambatan, hanya komitmennya," ujar dia.

Urutan fraksi yang belum laporkan LHKPN

Dilansir dari situs elhkpn.kpk.go.id, Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta menjadi fraksi yang paling rendah laporkan LHKPN. Posisi disusul Fraksi PKS di posisi kedua terendah dan PAN di posisi ketiga.

Berikut rincian jumlah pelaporan LHKPN dari 10 fraksi DPRD DKI Jakarta:

  • Fraksi Nasional Demokrat (Nasdem) 28,57 persen; wajib lapor 7, sudah lapor 2, belum lapor 5.
  • Fraksi PKS 47,06 persen; wajib lapor 17, sudah lapor 8, belum lapor 9.
  • Fraksi PAN 50 persen; wajib lapor 8 orang, sudah lapor 4, belum lapor 4.
  • Fraksi PDI-P 54,17 persen; wajib lapor 24 orang, sudah lapor 13, belum lapor 11.
  • Fraksi PKB 60 persen; wajib lapor 5 orang, sudah lapor 3, belum lapor 2.
  • Fraksi Demokrat 66,67 persen; wajib lapor 9 orang, sudah lapor 6, belum lapor 3.
  • Fraksi Gerindra 72,22 persen; wajib lapor 18 orang, sudah lapor 13, belum lapor 5.
  • Fraksi Golkar 83,33 persen; wajib lapor 6 orang, sudah lapor 5, belum lapor 1.
  • Fraksi PSI 100 persen; 8 wajib lapor sudah melaporkan.
  • Fraksi PPP 100 persen; 1 wajib lapor sudah melaporkan.
  • Ketua DPRD sudah melaporkan LHKPN.
  • Satu dari empat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta belum melaporkan LHKPN.

Enggan laporkan LHKPN karena gaji selalu habis

Plt Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta, Augustinus mengatakan, ada beragam alasan yang dilontarkan para anggota DPRD yang belum menyerahkan LHKPN mereka. Salah satunya adalah merasa tidak ada penghasilan baru yang harus dimasukan sehingga tidak merasa perlu menyetorkan LHKPN.

Para anggota DPRD juga merasa gajinya selalu habis di tiap bulan sehingga tidak bisa menambah catatan harta mereka.

"Merasa sudah cukup tahun lalu, mereka tidak ada penghasilan yang baru, dibilang 'gaji saya habis mulu tiap bulan, mau beli apa?'," ujar Augustinus, Selasa.

Sekretariat Dewan bukan tak pernah memberikan peringatan terhadap laporan LHKPN. Dia menyebut beberapa kali Sekwan melayangkan surat tetapi diabaikan begitu saja.

"Mungkin harus door to door, kalau sudah itu mereka (anggota Dewan) sering lupa atau enggak baca," ujar dia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ikut bersuara soal rapor merah LHKPN DPRD DKI Jakarta itu. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta itu mendorong agar semua anggota DPRD DKI melaporkan LHKPN mereka.

"Kami mengajak semua pihak untuk segera melaporkan, ini masalah tugas, tanggung jawab, dan kewajiban kita sebagai pejabat di eksekutif dan legislatif," ujar dia.

Riza berharap, dalam waktu dekat seluruh anggota Dewan melaporkan LHKPN untuk tahun 2020.

"Tentu saya yakin dalam waktu dekat anggota DPRD akan menyampaikan LHKPN," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com