Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Peristiwa Tanjung Priok September 1984

Kompas.com - 13/09/2021, 09:00 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

 

Insiden yang terjadi mushala Assa'adah kemudian menyebar di kalangan masyarakat. Isu yang berkembang pun semakin provokatif di antaranya ada tentara masuk ke mushala Assa'adah tanpa melepas sepatu lalu mencopot poster-poster dakwah menggunakan air got.

Pengurus mushala Assa'adah lalu meminta bantuan dua pengurus dewan keluarga masjid (DKM) Baitul Makmur unuk menyelesaikan masalah tersebut. Dua pengurus DKM mengundang Hermanu dan anggota TNI lainnya untuk bermusyawarah.

Namun, massa yang berkumpul di luar mushala malah membakar sepeda motor Hermanu yang kala itu datang untuk bermusyawarah. Akibatnya, dua pengurus DKM serta pengurus mushala Assa'adah langsung ditangkap.

Warga sekitar pun marah atas penangkapan pengurus DKM dan pengurus mushala Assa'adah. Mereka kemudian mengadukan masalah tersebut kepada Amir Biki, seorang tokoh masyarakat yang dikenal memiliki hubungan baik dengan para pejabat militer.

Baca juga: Kilas Balik Peresmian MRT Jakarta yang Disambut Sorak-sorai Warga...

Amir langsung meminta bantuan Polres Jakarta Utara dan Kodim 0502 Jakarta Utara. Namun, usahanya sia-sia.

Para aktivis masjid di Koja kemudian mengadakan tabligh akbar di lapangan pada 12 September 1984. Mereka mendesak pembebasan empat orang yang ditangkap oleh tentara.

"Jika tidak dibebaskan juga, maka kita akan mengerahkan massa yang lebih besar lagi untuk unjuk rasa," ujar Amir Biki.

Massa kemudian bergerak ke arah Markas Kodim Jakarta Utara. Sebelum mencapai markas kodim, tepat di depan Mapolres Jakarta Utara, satu regu tentara bersenjata dan truk-truk militer menghadang kedatangan massa.

Terjadi aksi saling dorong dan terdengar letupan senjata api. Teriakan histeris menggema dan korban pun berjatuhan.

"Suasana sangat mencekam sekali dan kacau, mayat-mayat bergelimpangan, orang-orang yang terluka mengerang-erang penuh iba," ucap Usman (bukan nama sebenarnya).

Amir Biki dilaporkan tewas dalam peristiwa kerusuhan tersebut. Keesokan harinya, Pangdam V Jakarta Raya Mayjen TNI Try Soetrisno mengatakan, peristiwa Tanjung Priok adalah hasil rekayasa orang-orang yang menggunakan agama dan kepentingan politik untuk melawan hukum.

Dia melaporkan data-data korban jiwa dan korban luka. Namun, data tersebut berbeda dengan kesaksian para saksi di lokasi kejadian.

Baca juga: Sejarah Jakarta Islamic Centre: Eks Kramat Tunggak, Lokalisasi Terbesar di Asia Tenggara pada Masanya

"Sembilan orang meninggal dunia dan 53 orang luka-luka," ujar Try.

 

Artikel ini telah tayang di Historia.id dengan judul Peristiwa Tanjung Priok: Darah Pun Mengalir di Utara Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com