Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah 7 Jenazah, Total 25 Korban Jiwa Kebakaran Lapas Tangerang Teridentifikasi

Kompas.com - 14/09/2021, 14:57 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah korban kebakaran Lapas Kelas 1 Kota Tangerang, Selasa (14/9/2021).

"Tanggal 14 September 2021, Tim DVI kembali mengidentifikasi tujuh jenazah," Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

Dengan demikian, hingga hari ini, sebanyak 25 dari 41 jenazah sudah teridentifikasi.

"25 jenazah sudah teridentifikasi, mudah-mudahan, kekurangan 16 jenazah lagi bisa cepat diselesaikan oleh tim," ungkap Rusdi.

Baca juga: Korban Tewas Kebakaran Lapas Tangerang Jadi 48 Orang

Sementara itu, Sespusdokkes Polri Kombes Pol Pramujoko mengatakan, identifikasi ketujuh jenazah dilakukan berdasarkan pemeriksaan DNA dan medical.

"Medical artinya tanda di tubuh, tanda umum, sampai khusus seperti tato," kata dia.

Namun demikian, Pramujoko mengatakan, pihaknya saat ini hanya mengandalkan pemeriksaan DNA sebagai sumber utama.

"Hasil dari DNA kemudian ditambah data tubuh secara umum seperti jenis kelamin, tinggi badan, dan ada yang rambut sisa sedikit. Namun kepastiannya tetap dari DNA," kata dia.

Ia berharap proses identifikasi seluruh jenazah dapat rampung pekan ini.

Baca juga: Selasa Ini, 7 Orang Diperiksa Terkait Kebakaran Lapas Tangerang

"Mohon masyarakat bersabar, karena pemeriksaan DNA tidak mudah. Proses kedatangan antemortem juga bertahap," tambah dia.

Kebakaran itu menyebabkan 41 narapidana (napi) tewas di tempat, 8 napi luka berat, dan 72 orang lainnya luka ringan.

Namun, data terakhir, total korban meninggal dunia menjadi 48 napi. Sebanyak enam napi meninggal saat mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Hingga kini, penyebab kebakaran Lapas Tangerang itu masih diselidiki oleh Kepolisian.

Sebelumnya, status penyelidikan penyebab kebakaran Lapas Tangerang telah dinaikkan menjadi penyidikan.

Polisi meminta masyarakat tidak berspekulasi perihal penyebab kebakaran Lapas Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com