Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anak-anak yang Akan Pesta Miras di Rumah Kosong Digerebek Warga Cilandak...

Kompas.com - 16/09/2021, 07:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

“Pintu kamar itu dipaku semua. Hanya satu yang dibobol lagi. Katanya satu temannya yang bobol (kamar),” tambah Solikin.

Baca juga: Rumah Kosong di Cilandak Jadi Tempat Pesta Miras Anak di Bawah Umur, Ketua RT: Mereka Bobol Pintu

Di dalam rumah tersebut, ada beberapa kamar lainnya. Tampak sampah-sampah berserakan di dalam kamar tersebut.

Di sebuah kamar, ada kasur dan beberapa pakaian. Lantainya dari kayu cukup rapuh untuk diinjak.

Solikin menyebutkan, rumah tersebut sudah tak dihuni selama enam bulan. Namun, pemilik rumah kosong tersebut berencana untuk membangun kembali rumah tersebut.

“Ini sudah pernah dilakukan sebulan lalu. Karena di sini warganya banyak jadi banyak tahu, langsung kita tegur. Kita tegur, kita tutup, didatangkan tukang untuk tutup ini. Jadi kita gembok semuanya. Nah setelah itu, pintu kamar kan dipaku semua, hanya satu yang dibobol lagi,” ujar Solikin.

Ia pun berkoordinasi dengan pemilik rumah agar kembali menutup pintu kamar yang telah dibobol. Solikin akan meminta pemilik rumah menggembok kamar itu.

Orangtua dipanggil dan buat perjanjian

Solikin menyebutkan, warga sudah memberikan peringatan kepada anak-anak agar tak menongkrong di rumah kosong.

Namun, mereka tetap membandel dan kembali menongkrong hingga digerebek pada Rabu siang.

“Setelah kita gerebek kita tanyain satu per satu. Kita datangkan polisi juga, Pak RW, LMK, tokoh masyarakat juga ada. Akhirnya terjadi kesepakatan bahwasanya ini berakhir dengan damai,” tambah Solikin.

Baca juga: Disaksikan Orangtua, Sekelompok Bocah Disuruh Janji Tak Nongkrong dan Pesta Miras di Rumah Kosong Cilandak

Solikin menyebutkan, anak-anak tersebut sudah membuat surat pernyataan tak mengulangi kegiatan yang dianggap meresahkan tersebut di wilayah Gang Borobudur maupun tempat lainnya.

Pembuatan surat pernyataan tersebut juga disaksikan oleh sebagian orangtua anak-anak yang digerebek warga.

“Orangtua tersebut ikut menandatangani. Jadi ada empat orangtua yang datang, tapi sisanya tidak kita datangkan dengan pertimbangan karena ini juga kebanyakan anak jalanan, anak putus sekolah,” kata Solikin.

“Tapi yang jelas disaksikan orangtuanya, mereka berjanji untuk tidak mengulangi hal-hal yang meresahkan masyarakat lagi, baik itu membawa minuman keras atau yang sifatnya membobol rumah warga, rumah kosong untuk nongkrong-nongkrong, atau kegiatan (motor berisik),” tambah Solikin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com