Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies dan Luhut Tinjau Proyek Tanggul Laut di Muara Baru

Kompas.com - 16/09/2021, 21:23 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meninjau kondisi terkini pembangunan tanggul laut di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (16/9).

Seperti dikutip Antara, Anies tampak menggunakan rompi proyek warna hijau bertuliskan Jaklingko di bahu kanan dan logo plus Jakarta di bahu kiri.

Kegiatan itu untuk melihat kondisi pembangunan tanggul laut dan bagian rangkaian dari upaya percepatan Pembangunan Infrastruktur Provinsi DKI Jakarta dan Pengendalian Banjir di Provinsi DKI Jakarta.

Tampak dalam rombongan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, dan Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.

Baca juga: Dinas SDA DKI Prediksi Muara Baru Tenggelam 4,6 Meter pada 2050

Usai melihat tanggul laut Muara Baru, rombongan bergerak menuju Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Di sana rombongan menggunakan kapal dan kembali melakukan pengecekan Tanggul Pengaman Pantai Kali Adem.

Menteri Basuki mengatakan, program pembangunan tanggul di pantai adalah agenda perbaikan lingkungan (environmental remediation) bagi Kota Jakarta yang mengalami penurunan tanah 5-10 sentimeter per tahun.

Ia menambahkan, tantangan yang dihadapi Jakarta perlu dukungan dari berbagai pihak, terutama masyarakat, dalam menghemat penggunaan air tanah.

Pembangunan tanggul laut untuk mengantisipasi banjir pasang (rob) serta meningkatkan kualitas pelayanan serta perekonomian di pelabuhan tersebut.

Baca juga: Anies: Tanggul Bukan Solusi Permanen Cegah Jakarta Tenggelam

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta terus mengantisipasi penurunan permukaan tanah dengan berbagai cara.

Salah satunya pembangunan tanggul di kawasan pesisir Jakarta yang menjadi area kritis menjadi prioritas.

Dari hasil perjanjian kerja sama, pengerjaan tanggul dibagi tiga penanggungjawab, yakni Kementerian PUPR sepanjang 15,66 kilometer, Pemerintah DKI Jakarta 28,53 kilometer, dan swasta 2,1 kilometer.

Keterlibatan swasta ini merupakan bagian dari kompensasi pembangunan kawasan reklamasi di Teluk Jakarta.

Selain tanggul dari beton, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta juga mengupayakan penahan alami hempasan gelombang atau ombak ke daratan dengan restorasi tanaman bakau (mangrove).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com