Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2021, 16:21 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum menemukan adanya kejanggalan dalam kasus gantung diri yang dilakukan SS (29) di Rumah Susun (rusun) Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur pada 2 September 2021.

Aksi bunuh diri SS disiarkan secara langsung melalui aplikasi Tiktok.

Kuasa hukum keluarga korban, Dosma Sijabat mengatakan, kaki SS sempat ditarik oleh seseorang saat live di Tiktok.

"Adanya penggalan video yang sempat terekam di Tiktok dan disiarkan secara langsung, terlihat kaki mendiang ditarik oleh seseorang," kata Dosma dalam keterangannya, Minggu (19/9/2021).

Baca juga: Pria di Jatinegara Bunuh Diri Disiarkan secara Live di TikTok

Dosma menambahkan, akun Tiktok, daftar panggilan, daftar nomor kontak serta arsip chat di telepon genggam korban juga dihapus seseorang sebelum diamankan pihak kepolisian.

 

"Telah dihapus oleh oknum akun Tiktoknya, daftar telepon masuk, chat hingga daftar nomor kontak," ujar Dosma.

Tidak hanya itu saja, menurut Dosma, para saksi yang hadir dalam live korbam tersebut menjelaskan ada beberapa orang di dalam kamar SS memberikan minuman keras dicampur pil.

"Padahal mendiang tidak pernah merokok dan minum minuman keras," kata Dosma.

Dosma menduga, SS merupakan korban pembunuhan berencana.

"Dugaan saya secara hukum dan saksi-saksi serta beberapa petunjuk bahwa mendiang meninggal bukan karena bunuh diri tetapi pembunuhan berencana," kata dia.

Dosma menegaskan, kasus itu adalah modus baru pembunuhan.

"Ini sangat menarik memang, pembelajaran untuk kita bahwa saat ini adanya modus terbaru kejahatan atau dugaan tindak pidana pembunuhan dengan menggunakan aplikasi yang saat ini sedang hits di masyarakat," kata Dosma dalam tayangan Kompas TV, Minggu ini.

Adapun SS diketahui gantung diri pada 2 September 2021. Aksi bunuh irinya disiarkan secara langsung melalui aplikasi Tiktok.

Wakatim 1 Rajawali Polres Metro Jakarta Timur Bripka Markon Samuel mengatakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi ketika mendapat laporan dari warga.

"Aksi gantung diri itu pertama kali diketahui dari teman korban yang menonton live TikTok korban. Kami langsung datangi lokasi kejadian," kata Markon pada 10 September.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com