B menduga bahwa pemalak itu merupakan anggota ormas dari atribut yang dikenakan.
"Itu dia pake atribut, bajunya," tutur B.
B menceritakan, pria yang diduga anggota ormas itu memalak hampir seluruh pedagang yang berada di kawasan Puri Beta.
Modus pemalak adalah mengatasnamakan santunan untuk anak yatim.
Kemudian, ada seorang pedagang yang menolak untuk membayar santunan. Pemalak lantas memukul dan menendang pedagang tersebut.
"Kebetulan itu pedagang enggak mau ngasih, soalnya (pemalak) enggak ada surat legalnya yang nunjukkin itu buat santunan anak yatim," kata B.
Baca juga: Disdik Banten Klaim Tak Ada Klaster Covid-19 akibat PTM di SMA di Kota Tangerang
Menurut B, pemalak meminta duit seikhlasnya, tetapi lebih dari Rp 10.000.
"Sebenernya seikhlasnya. Gue sendiri enggak tahu ada patokan harga berapa. Yang jelas pasti di atas Rp 10.000-lah kalo udah ngotot kayak gitu," katanya.
B menyebutkan, pemalak itu ditemani oleh seorang rekannya saat melakukan aksi tersebut. Rekan pemalak menunggu di motor yang terparkir tidak jauh dari lokasi kejadian.
Kapolsek Ciledug Kompol Poltar L Gaol mengaku belum mengetahui peristiwa yang terjadi di Puri Beta itu.
Akan tetapi, dia mengatakan bahwa pihaknya bakal melakukan penyelidikan pada Jumat malam ini.
"Saya akan arahkan anggota untuk cek. Saya cek malam ini," ucap Poltar kepada awak media, Jumat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.