Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Diduga Anggota Ormas Palak, Aniaya, dan Ancam Pedagang di Puri Beta Tangerang

Kompas.com - 24/09/2021, 14:52 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pria diduga anggota organisasi masyarakat (ormas) diduga memeras seorang pedagang di kawasan Puri Beta, Larangan, Kota Tangerang.

Dari video yang diterima Kompas.com, pria yang memalak mengenakan baju hitam, celana jin pendek, dan sebuah jam di tangan kanannya.

Video berdurasi sekitar 1 menit itu diambil pada malam hari.

Di awal video, tampak pemalak memukul wajah pedagang menggunakan tangan kanannya. Pedagang itu sama sekali tidak melawan.

Baca juga: Anggota TNI Ditemukan Tewas di Depok, Polisi: Korban Ditusuk karena Lerai Perkelahian

Usai memukul, pemalak meminta duit dengan mengatasnamakan santunan yatim piatu.

Pedagang tampak membela diri dengan berkata-kata. Namun, pemalak tampak tidak mendengarkan, lalu justru memukul wajah pedagang untuk kedua kalinya.

Terdengar beberapa kali pemalak itu mengucapkan kata-kata kasar kepada pedagang tersebut.

Akhirnya, pedagang itu hendak memberikan uang kepada pemalak tersebut.

Akan tetapi, pria yang diduga anggota ormas itu malah menolak uang tersebut dan mengancam akan membunuh si pedagang.

"Gue tunggu lo ya entar di Giant. Gue tunggu lo, gue matiin lo entar ya," kata pemalak kepada pedagang.

Baca juga: Pemprov DKI Sanggah Temuan Kemendikbud Ristek soal 25 Klaster Covid-19 di Sekolah, Ini Fakta Versi DKI

Pemalak lantas menendang kaki pedagang menggunakan kaki kirinya. Kepada pemalak, pedagang mengatakan bahwa pelaku salah sasaran.

"Salah orang," ucap pedagang kepada pemalak.

Perekam video berinisial B mengatakan bahwa aksi pemalakan itu terjadi pada Senin (20/9/2021) sekitar pukul 21.00 WIB.

"Tanggal 20 September 2021, Senin," ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (24/9/2021).

Saat kejadian, B sedang menongkrong di lokasi tersebut.

Baca juga: Tersangka Pembunuh Anggota TNI di Depok Juga Tusuk Seorang Warga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com