Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI Minta Warga Waspada Gelombang Ketiga Covid-19, Ini Prediksi Ahli Virologi

Kompas.com - 30/09/2021, 17:41 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta seluruh masyarakat Jakarta untuk waspada akan munculnya gelombang ketiga Covid-19.

“Kita harus siap dengan adanya kemungkinan gelombang ketika,” tegas Riza, Kamis (30/9/2021).

Untuk itu, warga diminta untuk selalu taat protokol kesehatan (prokes) dan mengikuti program vaksinasi Covid-19 yang dipercaya dapat menurunkan penyebaran virus Corona.

Menurutnya, upaya vaksinasi yang digencarkan pemerintah akhir-akhir ini terbukti berhasil menekan penyebaran Covid-19, dilihat dari angka kasus Covid-19 yang semakin kecil.

Baca juga: Bocah Tiga Tahun Bermalam dengan Jasad Neneknya di Kelapa Gading, Saksi Cium Bau Busuk

Data corona.jakarta.go.id memperlihatkan penambahan kasus harian Covid-19 yang semakin menurun. Jika pada Agustus lalu penambahan kasus positif harian masih di kisaran angka seribu, kini penambahan kasus harian ada di angka seratus.

Data teranyar menunjukkan, ada penambahan 177 kasus Covid-19 di Ibu Kota pada Rabu (29/9/2021) kemarin.

Total terdapat 857.616 kasus konfirmasi Covid-19 di Jakarta, sebanyak 842.336 di antaranya sembuh, 13.516 meninggal dan 1.746 masih menjalani perawatan ataupun isolasi mandiri.

Prediksi ahli soal gelombang ketiga Covid-19

Dilansir dari Kompas.id, gelombang ketiga Covid-19 diprediksi masih bisa terjadi di Indonesia pada awal tahun 2022 menyusul adanya pelonggaran mobilitas masyarakat.

??Namun, upaya vaksinasi diyakini berdampak signifikan terhadap penanggulangan Covid-19, sehingga peningkatan kasus di gelombang ketiga tidak akan separah gelombang sebelumnya.

Baca juga: 25 Murid Positif Covid-19, DPRD Kota Tangerang Imbau Orangtua Awasi Aktivitas Anak

”Dari pola tahun lalu, peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia diprediksi bisa terjadi pada bulan Januari atau Februari 2022. Namun, karena sudah ada daerah yang cakupan vaksinasinya mencapai di atas 70 persen, seharusnya tekanan pada rumah sakit tidak akan sebesar tahun ini,” ujarnya dalam diskusi secara daring, Kamis (30/9/2021).

Mahardika menilai semua protokol kesehatan yang ditetapkan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan, sudah sangat efektif untuk mencegah penularan Covid-19.

Oleh karena itu, kedisiplinan masyarakat dan ketegasan pemerintah dalam menerapkan kebijakan memegang peranan penting untuk mengatasi pandemi.

Baca juga: Anggota DPD Sabam Sirait Tutup Usia

Capaian vaksinasi Jakarta

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, capaian vaksinasi Jakarta sudah melebihi target.

Per tanggal 29 September 2021, vaksinasi Covid-19 di Jakarta sudah mencapai 10.434.545 orang untuk dosis pertama dengan proporsi 65 persen ber-KTP DKI Jakarta dan 35 persen ber-KTP nonDKI Jakarta.

Warga ber-KTP DKI Jakarta yang divaksin dosis pertama berjumlah 6.761.567 orang, atau 76 persen dari warga yang sudah memiliki KTP.

Sedangkan untuk dosis kedua sudah mencapai 7.720.027 orang dengan proporsi 66 persen ber-KTP DKI Jakarta dan 34 persen ber-KTP non DKI.

Jumlah penduduk Jakarta sendiri saat ini adalah sekitar 10,56 juta jiwa.

(Kompas.com, Singgih Wiryono/ Kompas.id, Pradipta Pandu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com