Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Kembali Gelar Gerebek Lumpur di Jakarta Utara

Kompas.com - 03/10/2021, 18:40 WIB
Djati Waluyo,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta gelar gerebek lumpur di Kali Sunter, Jakarta Utara, untuk mengantisipasi bencana banjir.

Gerebek lumpur dilaksanakan di 14 RT di wilayah Jakarta Utara guna menurunkan tinggi muka air dan mencegah terjadinya banjir.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan, pengerukan lumpur di Kali Sunter dilakukan di segmen depan Pompa Rawa Badak sepanjang 495 meter dan depan Artha Gading sepanjang 210 meter.

"Tentu kegiatan pengerukan ini akan memiliki dampak langsung kepada kita semua," ujar Yusmada dikutip Antara, Minggu (3/10/2021).

Baca juga: Ambulans Dihalang-halangi Saat Bawa Pasien Komplikasi di Kramatjati

Dalam gerebek lumpur tersebut Dinas Sumber Daya Air mengerahkan 10 unit alat berat, yakni tiga kendaraan amfibi besar, dua ekskavator long arm dan satu ekskavator standar untuk pengerukan di segmen Pompa Rawa Badak.

Sedangkan pengerukan di segmen Artha Gading menggunakan dua kendaraan amfibi besar dan dua unit ekskavator long arm. Selain itu 18 unit dump truck juga disiagakan untuk kedua lokasi tersebut.

Pada gerebek lumpur kali ini, Yusmada mengungkapkan pihaknya menargetkan bisa mengeruk sebanyak 17.920 meter kubik pada segmen Rawa Badak dan 8.400 meter kubik segmen Artha Gading.

"Nanti kerukan lumpur yang didapatkan akan dibuang di dump site, untuk segmen Pompa Rawa Badak di kawasan Beting dan segmen Artha Gading di kawasan Ancol," ujarnya.

Baca juga: Kru Tunggu Permintaan Maaf Pengemudi Avanza yang Halangi Ambulans Bawa Pasien Komplikasi

Gerebek lumpur di Jakarta Utara ini dilakukan secara kolaboratif lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Di antaranya melibatkan Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, camat, lurah, Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Suku Dinas Lingkungan Hidup, Suku Dinas Bina Marga, Suku Dinas Pertamanan dan UPK Badan Air.

"Semoga dengan adanya gerebek lumpur ini, masyarakat terbantu dalam penanganan permasalahan banjir," katanya.

Yusmada juga mengajak warga untuk berkolaborasi dalam penanganan banjir di Jakarta. "Bisa mulai dari yang paling sederhana, yaitu tidak membuang sampah sembarangan".

Pemprov DKI juga menggerebek lumpur Kali Mookervart untuk menurunkan tinggi muka air sekaligus mengurangi dampaknya pada empat wilayah, yakni Semanan, Rawa Buaya, Duri Kosambi dan Kalideres.

Secara aktual kondisi saat ini Kali Mookevart hanya bisa menampung debit maksimal 91,37 meter kubik (m3) per detik atau lebih rendah dari debit desain kali itu sebesar 125 m3 per detik.

Baca juga: Ambulans Dihalang-halangi Saat Ambil Contraflow di Kramatjati, Apa Kata Polisi?

Kali Mookervart merupakan saluran penghubung di Provinsi DKI Jakarta yang menghubungkan Aliran Sungai Cisadane ke kanal-kanal di Jakarta.

Lebar salurannya 40-45 meter dan panjang 13 kilometer dengan daerah pengaliran sungai (DPS) seluas 67 kilometer (km) persegi serta debit puncak 125 m3 per detik ini dirancang oleh ahli hidrologi pada 1678-1689.

Kali Mookevart juga salah satu saluran penting dalam sistem pengendali banjir untuk mengalirkan sepertiga aliran Sungai Cisadane dan menambah pasokan air di Jakarta.

Artikel ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul "Gerebek Lumpur di Kali Sunter untuk Antisipasi Banjir di 14 RT".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com