Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling Motor yang Dihajar Warga di Pasar Rebo Ternyata Residivis

Kompas.com - 06/10/2021, 20:56 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebutkan, maling berinisial DW (44) yang dihajar warga di Jalan Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, merupakan residivis kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan pencurian di rumah kosong.

"Pelaku merupakan residivis kejahatan yang sama (curanmor) dan rumah kosong," kata Kanit Reskrim Polsek Pasar Rebo Iptu Sri kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).

Sri menambahkan, DW telah diamankan di Polsek Pasar Rebo dan dijerat Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) atas kasus curanmor.

"Ancaman hukuman lima tahun penjara," ujar Sri.

Baca juga: Motor Curian Mogok lalu Minta Tolong Pemulung, Pria Ini Tepergok Korban dan Dihajar Warga

DW menjadi sasaran amuk warga di Jalan Raya Tengah, Kelurahan Gedong.

Kejadian bermula saat motor curian DW mogok di jalan. DW kemudian meminta tolong kepada seorang pemulung yang membawa gerobak. Motor itu kemudian dinaikkan ke gerobak.

"Di dalam gerobak itu ada sebuah motor, ternyata motor itu hasil curian dari orang tersebut (DW)," kata Kapolsek Pasar Rebo Komisaris Martson Marbun, Rabu.

Saat DW dan pemulung berjalan menuju bengkel, korban melintas dan melihat sepeda motornya di atas gerobak. DW dan pemulung pun diberhentikan korban.

"Saat dihampiri, pelaku melarikan diri, kemudian digebuki warga," ucap Marbun.

Baca juga: Sempat Ditolak Polisi, Laporan Perampokan di KBT Diterima Setelah Paman Korban Telepon Kasat Reskrim

Beruntung, anggota Polsek Pasar Rebo yang sedang patroli langsung mengamankan pelaku.

Pelaku kemudian dibawa ke Polsek Pasar Rebo guna diproses hukum.

Sementara itu, saat ditanya korban, pemulung mengaku tidak tahu bahwa motor yang diangkut gerobaknya merupakan motor curian.

Pemulung itu mengaku hanya menolong pelaku yang meminta bantuannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com