Anggaran janggal itu antara lain pembiayaan lima orang influencer senilai Rp 5 miliar, pembangunan jalur sepeda Rp 73,7 miliar, pembelian lem Aibon Rp 82,8 miliar, dan pembelian bolpoin Rp 124 miliar, serta pembelian komputer Rp 121 miliar.
Kendati demikian, Anies menyanggah alasan pengunduran diri Mahendra karena sejumlah anggaran yang janggal tersebut.
Kala itu, Anies menyebut bahwa Mahendra mundur karena ingin kembali menjadi widyaswara atau pejabat fungsional yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mendidik dan mengajar PNS di lembaga pelatihan.
"Pak Mahendra akan kembali jadi widyaswara seperti posisi beliau sebelumnya," kata Anies.
3. Kepala Dinas Perumahan Rakyat DKI Jakarta Kelik Indriyanto
Dua bulan setelah itu, Kelik Indrayanto melayangkan surat pengunduran dirinya sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat. Saat itu, beredar informasi bahwa Kelik mundur karena dia ingin menjadi anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Namun, Kepala BKD Chaidir mengatakan bahwa kelik mundur karena kinerja yang kurang baik. Salah satunya adalah dalam penanganan program pembangunan Rumah DP Rp 0 yang dinilai tidak maksimal.
4. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Subejo
Bersamaan dengan Kelik, Kepala BPBD Provinsi DKI Jakarta Subejo juga turut mengundurkan diri dari jabatannya pada 24 Februari 2020.
Subejo mundur dari jabatannya karena ingin menjadi widyaswara atau pejabat fungsional yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mendidik dan mengajar PNS di lembaga pelatihan.
5. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta Mohammad Tsani
Setelah kurang lebih satu tahun tak ada pejabat yang mundur dari jabatannya, Kepala Bapenda DKI Jakarta Mohammad Tsani tiba-tiba melayangkan surat pengunduran dirinya.
Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu resmi turun dari jabatannya pada 26 Februari 2021.
Tsani tidak merincikan alasannya mundur jabatan tersebut. Dia pun menolak anggapan pengunduran dirinya karena kinerja yang kurang maksimal.
6. Kepala Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Pujiono
Pujiono mundur dari jabatannya pada 17 Mei 2021. Pejabaat eleson II Pemerintah Provinsu DKI Jakarta itu karena merasa tidak sanggup dengan target yang diminta Anies.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matalii mengatakan, Pujiono merasa tidak berhasil mencapai target yang diberikan.
Pujiono lalu diberikan kesempat kedua untuk memperbaiki kinerjanya. Setelah itu, dia diberikan pilihan apakan dicopot atau inisiatif mengundurkan diri dari jabatannya.
"Kami berikan kesempatan kedua untuk mengoreksi dan mencapai target. Bila tetap tidak berhasil maka kami harus sudah siap untuk dievaluasi dan diberikan dua pilihan, yakni mengundurkan diri atau diberhentikan pimpinan," kata Marullah, Minggu (23/5/2021).
7. Direktur PT Transjakarta Agung Wicaksono
Tidak hanya di tataran birokrat, pejabat yang menggawangi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta juga ada yang mengundurkan diri di era kepemimpinan Anies.
Direktur PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Agung Wicaksono mundur dengan alasan ingin fokus dan memprioritaskan keluarga.
Sebelum meninggalkan jabatannya, Agung memberikan sanjungan kepada Anies sebagai bapak integrasi.
"Terimakasih Gubernur DKI Jakarta Bapak Integritas Transportasi Anies Rasyid Baswedan, telah mengizinkan saya mengundurkan diri karena alasan pribadi untuk kebutuhan keluarga saya," kata Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.