Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Keluhan Lift Rusak dan Mati Listrik di Rumah DP Rp 0, Kadis Minta Kualitas Layanan Diperbaiki

Kompas.com - 11/10/2021, 19:25 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas (Kadis) Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Sarjoko meminta kualitas pelayanan di rusunami di Ibu Kota diperbaiki.

Itu disampaikan Sarjoko menyusul adanya keluhan penghuni rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, yang menyebutkan seringnya lift rusak dan mati listrik di rusunami tersebut.

"Kewajiban pemilik/penghuni atas pembayaran biaya IPL (iuran pengelolaan lingkungan) setiap bulan harus diimbangi dengan kualitas layanan yang baik pula," kata Sarjoko saat dihubungi, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Cerita Warga Beli Rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa: Lokasinya Strategis

Sarjoko menambahkan, selama perhimpunan pemilik dan penghuni satuan rumah susun (PPPSRS) belum terbentuk, maka pengelolaan rumah susun dilakukan oleh pihak pembangun, dalam hal ini Perumda Sarana Jaya.

"Terkait kendala sering terjadinya kerusakan lift, kami akan membantu mengoordinasikan dengan pihak pembangun agar dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan demi peningkatan kualitas layanan kepada pemilik/penghuni," ujar Sarjoko.

Terpisah, Perumda Pembangunan Sarana Jaya memerintahkan pihak pengelola untuk melakukan monitoring alat produksi di rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa.

"Kami sudah sampaikan ke pengelola untuk diperhatikan terkait keluhan itu," kata Sekretaris Perumda Sarana Jaya Yadi Robby saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Keluhan Penghuni Rumah DP Rp 0, Lift Kadang Rusak hingga Listrik Sering Padam

Yadi menambahkan, Perumda Sarana Jaya sebagai BUMD yang membangun dan mengelola rusunami tersebut, menyampaikan permohonan maaf.

"Kami sampaikan ke pengelola, langkah ke depan monitoring terhadap alat produksi agar lebih diperhatikan lagi," ujar Yadi.

Sebelumnya, salah satu penghuni rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa, Mohamad Faisal (27), mengaku memiliki pengalaman kurang mengenakkan selama empat bulan tinggal di rusunami tersebut.

Kepada Kompas.com, Faisal menyampaikan, hal yang paling mengganggu bagi dirinya adalah operasional lift.

Baca juga: Ada Keluhan Lift Rusak dan Sering Mati Listrik di Rumah DP Rp 0, Sarana Jaya Minta Pengelola Monitor

Faisal bercerita, tower rusunami itu memiliki 21 lantai. Tiap lantai terdapat sekitar 30 unit dengan tipe yang berbeda-beda, mulai dari tipe terkecil, yakni studio.

Faisal yang tinggal di lantai 19 sangat membutuhkan lift. Namun, sayangnya di sana hanya ada dua lift dan terkadang rusak.

"Nyebelin kalau jam sibuk, lift rusak, lagi maintenance (perbaikan). Kan gue di lantai 19. Lift-nya cuma ada dua untuk 21 lantai," kata Faisal, Jumat (8/10/2021).

Jika satu lift sedang diperbaiki, penghuni hanya dapat menggunakan satu lift sisanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com