Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Wali Kota Depok Minta Camat dan Lurah Pantau Sekolah Tatap Muka

Kompas.com - 21/10/2021, 18:36 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyinggung soal kenaikan kasus aktif Covid-19 di wilayahnya belakangan ini.

Ia meminta kepada semua pihak agar tetap waspada kendati tren kasus Covid-19 melandai dan level PPKM telah beralih dari level 3 ke 2.

"Ada sedikit kenaikan sebagaimana di beberapa tempat juga terjadi kenaikan. Mudah-mudahan ini tidak terjadi penyebaran sampai dalam kondisi yang sempat membuat kita ketar-ketir, sempat membuat kita stres menghadapi hal-hal genting, seperti yang dihadapi oleh kita pada saat PPKM darurat," ungkap Idris ketika meresmikan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jalan Raya Bogor Km 35, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: 46 Penghuni Ponpes di Depok Positif Covid-19, Camat: Awalnya Ada Santri Cuti

Dalam data yang dihimpun Kompas.com, kasus aktif Covid-19 di Depok sempat mencapai titik terendah sepanjang pandemi pada Selasa (19/10/2021) dengan 144 pasien.

Sementara itu, per data terbaru yang dirilis Rabu (20/10/2021) kemarin, jumlahnya meningkat jadi 162 pasien.

Tren kasus baru harian sedikit meningkat, dari yang sebelumnya satu digit atau belasan, kini di atas 20 kasus baru per hari.

Meskipun angka-angka tadi masih sangat jauh dari apa yang terjadi ketika gelombang 1 dan 2, namun Idris meminta semua waspada, utamanya terhadap kegiatan belajar-mengajar.

"Dalam dua hari ini terjadi kenaikan. Itu juga harus diwaspadai. Kami juga selalu ingatkan kepada camat dan lurah agar tetap memantau kegiatan-kegiatan pembelajaran tatap muka, karena memang munculnya dari situ," ungkapnya.

Sebagai informasi, sejauh ini kasus Covid-19 dari aktivitas belajar-mengajar baru ditemukan di dua tempat, yaitu di SMPN 10 Depok (1 kasus) serta Pondok Pesantren Babussalam Depok (46 kasus).

Baca juga: Pemkot Depok Akan Rutin Swab Acak di Sekolah, Wali Kota: Jangan Terasa Aman tapi Banyak OTG

Idris menegaskan bahwa pihaknya telah berinisiatif melakukan tes acak di sekolah-sekolah.

Belum ada rencana Pemerintah Kota Depok untuk menghentikan pembelajaran tatap muka terbatas.

Menurut dia, hal ini justru baik karena langkah mitigasi untuk mencegah penularan virus SARS-CoV-2 dapat dilakukan lebih cepat.

"Kami ingin bersih. Jadi, jangan (merasa) aman, aman, tapi ternyata banyak OTG (orang tanpa gejala)," ujar Idris.

"Kan kita enggak mau nanti terpapar lagi. Jadi lebih baik kami sweeping semuanya, swab, jadi aman, tenang," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com