Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tatib Masuk Kelas yang Wajib Dipatuhi Siswa SD di Kota Tangerang Saat PTM Terbatas

Kompas.com - 22/10/2021, 16:28 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 45 SD negeri dan swasta di Kota Tangerang bakal menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Senin (25/10/2021).

Kabid Pembinaan SD Dindik Kota Tangerang Helmiati menjelaskan tata tertib (tatib) yang harus dipatuhi para siswa saat memasuki sekolah masing-masing.

Aturan tersebut langsung berlaku saat siswa tiba di area sekolah. Orangtua murid hanya diizinkan mengantar putra-putrinya hingga di depan gerbang.

"Orangtua hanya mengantar sampai pintu gerbang. (Murid) wajib pakai masker. Lalu anak disambut guru di pintu gerbang dan dites suhu," tutur Helmaiti melalui sambungan telepon, Jumat (22/10/2021).

Baca juga: 45 SD di Kota Tangerang Mulai Gelar PTM Terbatas Senin Depan

Usai dicek suhu, murid-murid SD tersebut wajib mencuci tangan. Mereka lantas masuk ke kelas masing-masing.

Saat proses masuk kelas, murid-murid SD wajib mengikuti jalur khusus yang sebelumnya sudah disiapkan oleh pihak sekolah.

Adapun jalur khusus itu berbentuk plang pengarah.

"Jalur masuk kelas dan jalur keluar kelas itu sudah ada, disiapkan," kata Helmiati.

Baca juga: PTM Terbatas Jenjang SD di Kota Tangerang, Kantin Tidak Boleh Beroperasi dan PKL Dilarang Berjualan

Dia menyebut kapasitas setiap kelas hanya 50 persen dari jumlah normal.

Helmiati mencontohkan, sebanyak 50 persen murid kelas 6 mengikuti pembelajaran pada pukul 07.00 WIB-09.00 WIB. Pembelajaran itu disebut sebagai kelas pagi.

Sebanyak 50 persen murid kelas 6 sisanya lantas mengikuti pembelajaran pada pukul 10.00 WIB-12.00 WIB di kelas yang berbeda dari yang digunakan oleh murid yang mengikuti kelas pagi.

"Jadi, satu kelas itu dibagi dua, pagi dari jam 07.00 WIB-09.00 WIB. Lalu jam 10.00 WIB-12.00 WIB yang separuhnya lagi, tapi kelasnya ganti," paparnya.

Helmiati menambahkan, murid kelas 4, 5, dan 6, mengikuti PTM selama dua jam pelajaran. Sedangkan, murid kelas 1, 2, dan 3, mengikuti PTM selama satu setengah jam pelajaran.

Pihak sekolah meniadakan waktu istirahat selama skema PTM diterapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com