"Pas anaknya (Ardiansyah) sampai di RS, sekitar 20-30 menit kemudian, dikabarin kalau dia meninggal," ucap Dwi.
Dia sebelumnya menyebut, rumah Ita ambruk sekitar pukul 21.30 WIB pada Sabtu kemarin.
Mulanya, Dwi mendengar suara keras yang dikira adalah kilatan petir. Ternyata, suara keras yang dia dengar muncul dari rumah yang berada tepat di sebelah kanan kediaman Dwi.
"Kemarin (Sabtu) jam 21.30 WIB, saya kira ada kilatan petir. Pas saya keluar rumah, ternyata depannya rumah di kanan ini (rumah Ita) sudah berantakan," urainya.
Dwi lantas memberitahukan ambruknya rumah itu ke warga setempat. Mulanya, dia tidak mengetahui bahwa Ita dan Ardiansyah berada di dalam rumah tersebut.
Namun, setelah melihat motor milik korban berada di depan rumah tersebut, dia yakin bahwa Ita dan Ardiansyah berada di rumahnya.
Kemudian, anak Ita yang paling tua bernama Andriawan (19) datang ke lokasi dan menyebut bahwa ibunya dan adiknya masih berada di dalam rumah.
Baca juga: 2 Pekerja Bangunan Cedera Saat Kanopi Rumah Ambruk di Pancoran
"Anaknya bilang kalau ibunya sama anaknya masih di rumah. Setelah itu langsung dateng yang damkar. Itu kira-kira sekitar satu jam, baru Bu Ita sama anaknya, Ardiansyah, ditemukan. Baru bisa diangkat," papar Dwi.
Keduanya kemudian dibawa ke RSUD Kali Deres.
Pada Minggu pagi, lanjutnya, Ita dan Ardiansyah dibawa ke tempat pemakaman di Jalan Madrasah, Ciomas, Kabupaten Bogor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.