Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Bisa Gelar Pertandingan Sepak Bola dengan Kerumunan Penonton, asalkan...

Kompas.com - 04/11/2021, 12:58 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, Jakarta bisa saja menggelar pertandingan sepak bola dengan penonton seperti di Eropa.

Namun, ada beberapa kriteria yang harus dilakukan agar gelaran sepak bola dengan kerumunan penonton bisa dilakukan, salah satunya adalah capaian vaksinasi.

"Pada saat cakupan vaksinasi sudah sangat tinggi, kemudian lebih merata cakupannya tadi, mungkin kita bisa segera seperti di Eropa," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Persiapan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Jakarta, Dinkes DKI Akan Edukasi Orangtua

Untuk itu, Dwi mengajak seluruh elemen masyarakat baik pecinta sepak bola maupun masyarakat pada umumnya untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19.

Tidak hanya di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia yang kemungkinan bertandang untuk menonton gelaran sepak bola di Jakarta.

"Makanya cepat-cepat vaksin semuanya, supaya Covid-nya makin terkendali, makin turun supaya kita bisa seperti di Eropa, mudah-mudahan segera kejadian," kata dia.

Dwi mengatakan, Jakarta memiliki pekerjaan rumah sekitar 1,5-1,6 juta masyarakat Ber-KTP DKI Jakarta belum divaksinasi hingga saat ini.

Baca juga: Aturan Terbaru Jakarta PPKM Level 1 Berdasarkan Keputusan Gubernur Anies

Upaya yang dilakukan Pemprov DKI dengan cara membuka layanan vaksinasi Covid-19 malam hari dan juga membuka layanan di perayaan keagamaan.

"Sekarang kita mulai vaksinasi malam hari, ada beberapa kegiatan seperti perayaan Maulid, di tempat penyelenggaraan juga dibarengin dengan kegiatan vaksin supaya yang datang bisa sekaligus vaksin," kata Dwi.

Vaksinasi Covid-19 di Jakarta saat ini sudah mencapai 10.919.281 orang untuk dosis pertama dengan proporsi 67 persen ber-KTP DKI Jakarta dan 33 persen KTP non-DKI.

Sedangkan untuk dosis kedua DKI Jakarta sudah mencapai 8.453.732 orang dengan proporsi 70 persen ber-KTP DKI Jakarta, 30 persen non KTP DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com