Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Cara Petugas Rawat Burung Kaki Bayam, Predator di Lapangan JIS

Kompas.com - 10/11/2021, 07:50 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Burung kaki bayam menjadi perbincangan setelah diperkenalkan sebagai hewan yang dimanfaatkan untuk merawat rumput lapangan di Jakarta International Stadium (JIS), Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Burung berkaki panjang dan kecil ini dijadikan sebagai predator yang akan membersihkan lapangan JIS dari hama.

"Kita memanfaatkan burung kaki bayam ini sebagai predator alami untuk memangsa hewan hewan pengganggu yang ada di lapangan melati JIS ini," kata Project Manager PT Jakpro Arry Wibowo saat ditemui di JIS, Selasa (9/11/2021).

Baca juga: Cara Unik Merawat Rumput Berstandar Internasional di JIS, Burung Kaki Bayam Jadi Andalan

"Maksud kami untuk mengurangi penggunaan pestisida atau bahan kimia untuk merawat sekaligus menjaga agar lapangan ini ramah lingkungan," sambungnya.

Kompas.com berkesempatan mewawancarai salah satu petugas perawatan rumput lapangan JIS, Dedi Kurniawan, untuk bertanya lebih dalam tentang pemeliharaan burung kaki bayam.

Dedi memgatakan, lima ekor burung kaki bayam ditempatkan di dalam ruangan khusus agar terhindar dari hewan pemangsa, kucing, misalnya.

Baca juga: Jakpro Siapkan 30 Burung Kaki Bayam untuk Pelihara Rumput Lapangan JIS

Burung-burung ini selalu diberi makan tiga kali dalam satu hari.

"Kalau untuk burung kaki bayam ini makannya ulat yang utama, kita ada juga kasih makanan tambahan seperti pur, jangkrik," ucap Dedi

"Makannya untuk satu hari itu pagi sore kalau untuk ulat, kalau untuk jangkriknya kan itu makanan tambahan pakan tambahan kita bisa kasih siang, sehari tiga kali," lanjutnya.

Burung kaki bayam akan dilepas untuk membersihkan lapangan ketika tak ada jadwal penyewaan, yaitu setiap Senin hingga Rabu.

Saat itu, wadah berisi air tak lupa disiapkan agar burung kaki bayam bisa membersihkan tubuhnya

"Kalau tidak ada waktu penyewaan lapangan kita lepaskan, kita sediakan baskom atau ember, kasih air terus, dia (burung kaki bayam) mandi sendiri," tutur Dedi.

Karena burung kaki bayam memiliki kaki yang rapuh, Dedi harus ekstra berhati-hati saat mengembalikan burung-burung ini ke kandang.

"Harus sangat hati-hati, kakinya enggak boleh ketekuk, kalau enggak ya kakinya patah," ujarnya.

Rencananya, pihak Jakpro masih akan menambah jumlah burung kaki bayam yang akan merawat rumput lapangan JIS.

Sebelumnya, Corporate Communication Jakpro Melisa mengatakan, pihaknya menyiapkan 30 ekor burung kaki bayam untuk membasmi hama di dua lapangan latih dan satu lapangan utama.

"Nantinya akan ada 30 ekor, kalau sekarang masih sekitar 6 ekor burung, tapi nantinya akan ada sekitar 30. Kenapa? Karena satu lapangan itu sampai 10 burung," kata Melisa, Kamis (4/11/2021).

Rumput hybrid merupakan campuran dari rumput alami dan rumput sintesis. Rumput alami yang digunakan di lapangan sepak bola JIS didatangkan dari Boyolali, Jawa Tengah. Sementara rumput sintetisnya didatangkan dari Italia.

Melisa menjelaskan, pemanfaatan burung kaki bayam sebagai pembasmi hama rumput itu ide dari vendor rumput di Boyolali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com