Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Pria Ngamuk dan Rusak Mobil PLN di Depok

Kompas.com - 15/11/2021, 14:07 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial LF (30) mengamuk dan merusak mobil PLN di sebuah rumah kontrakan kawasan Kemiri Muka, Beji, Depok, Jumat (15/11/2021) sore.

LF sempat menakuti-nakuti penghuni kontrakan dengan mengancam akan memanah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, LF saat itu datang dan langsung masuk ke bagian depan rumah kontrakan.

Dia sempat meminta izin untuk shalat kepada penghuni kontrakan.

“Setelah itu minta izin numpang shalat dan diizinkan,” ujar Yogen dalam keterangannya, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku yang Rusak Mobil PLN dan Ancam Warga di Depok

Setelah shalat, LF berbincang dengan penghuni kontrakan, Drian (26) dan Benaso (29). LF juga meminta air putih kepada penghuni kontrakan.

“Selanjutnya pelaku minta izin merokok dan diizinkan untuk merokok dan selanjutnya meminta izin setel musik dan tidak diberi izin oleh Benaso,” tambah Yogen.

Benaso kemudian meminta KTP LF. Lalu KTP LF difoto oleh Benaso.

LF mengaku dalam perjalanan dari Depok ke Purwakarta. LF pun sempat bertanya agama kepada Benaso.

“Benaso jawab non-muslim. Tiba-tiba pelaku marah dan mengancam akan memanah saksi. Kemudian saksi kabur dan pelaku mengancam akan memanah semua orang yang ada di situ,” tambah Yogen.

Baca juga: Banjir di Depok, Wali Kota: Itu Limpahan dari Kabupaten Bogor, Depok Hanya Masalah Genangan

LF ternyata hanya menakut-nakuti Benaso. Sebab, kata Yogen, tak ada panah yang dibawa oleh LF.

“LF menyebut Jokowi dan takbir,  pelaku memecahkan kaca depan mobil PLN dengan menggunakan alat berupa paralon memukul ke kaca mobil beberapa kali sampai paralon pecah dan akhirnya retak kaca mobil PLN,” tambah Yogen.

Warga yang ketakutan kemudian menghubungi Polres Metro Depok. Tim Jaguar Polres Depok kemudian meluncur ke lokasi untuk mengamankan pelaku dan dibawa ke Polres Metro Depok.

Yogen menyebutkan, LF diduga mengalami gangguan jiwa. Kini, LF sudah diperiksa kejiwaannya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com