Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Babak Belur Dikeroyok Massa, Diduga Cabuli 15 Bocah

Kompas.com - 16/11/2021, 13:27 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berinisial F babak belur dihajar massa karena diduga melakukan pencabulan kepada 15 anak yang terjadi di RT 07 RW 08 Jalan Camat Gabun 1, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Aksi pengeroyokan terhadap F oleh sejumlah warga dan keluarga para korban yang geram terjadi pada Senin (15/11/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.

"Iya babak belur, namanya dihajar warga. Saya aja yang jagain sempat kena pukul. Karena megangi pelaku. Dia terdorong, saya kan juga ikut," ujar Ketua RW 08, Raden Taufik saat ditemui di lokasi, Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Pelaku Pencabulan 15 Anak di Jagakarsa Kerap Imingi Korban dengan Voucer Game Online

Menurut Taufik, beruntung ada warga yang membantu mengamankan pelaku dengan membawanya menggunakan motor ke pos RW.

Pelaku kemudian diserahkan ke polisi yang juga tiba di pos RW 08.

"Jadi saat di sana belum ada polisi. Polisi itu pas pelaku sudah ada di pos RW. Kalau tidak diamanin tidak tahu dah kondisi pelaku seperti apa. Pukulan warga kenceng-kenceng," kata Taufik.

Taufik menceritakan, F merupakan warga pendatang yang tinggal di wilayahnya sudah cukup lama.

Bahkan F sudah tercatat menjadi warga Camat Gabun 1, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Selama ini F berprofesi sebagai dosen setelah menyelesaikan pendidikan Magister. Dia mengajar di salah satu universitas di Jakarta.

Taufik menjelaskan, awalnya warga beramai-ramai mendatangi rumah F.

Baca juga: Normalisasi Ciliwung Mandek Era Anies, Ketua Komisi D: Dulu Berjalan, Sekarang Enggak

Dia mendapatkan kabar dari Ketua RT 07, Bustomi yang menginformasikan mengenai situasi dan kondisi warganya itu.

"Saya datang ke lokasi sudah ramai warga di rumah pelaku. Kemudian saya jaga di depan pintu. Akhirnya warga masuk ke kontrakan melalui pintu belakang. Pelaku dibawa keluar dikeroyok," kaya Taufik.

Menurut Taufik, aksi pencabulan pelaku terhadap 15 anak-anak itu terjadi sudah sejak satu tahun lalu atau 2020.

Berdasarkan pengakuan yang didapat dari salah satu orangtua dari korban, diketahui bahwa pelaku kerap mengiming-imingi korbannya dengan voucer game online.

"Modusnya memberikan top up voucher game online. Di situ pelaku meminta untuk melihat apakah korban sudah sunat atau belum," kata Taufik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com