Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Korban Pencabulan Pria di Lenteng Agung Berjumlah 14 Anak

Kompas.com - 17/11/2021, 15:26 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Azis Andriansyah memastikan anak yang menjadi korban pencabulan pria berinisial F (29) berjumlah 14 orang.

Hal itu dipastikan setelah penyidik memintai keterangan F dan sejumlah orangtua yang anaknya menjadi korban.

"Untuk korban perbuatan cabul adalah anak jenis kelamin laki-laki. Jumlahnya ada 14 anak-anak," ujar Azis di Polres Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).

Azis menjelaskan, usia anak yang menjadi korban pencabulan bervariasi mulai dari 7 tahun hingga 11 tahun. Semuanya pelajar Sekolah Dasar (SD).

Baca juga: Dosen Babak Belur Dikeroyok Massa, Diduga Cabuli 15 Bocah

Adapun antara pelaku dan para korban tinggal di salah satu wilayah yang sama di RT 07 RW 08 Jalan Camat Gabun 1, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Mereka bertemu di rumah pelaku, karena memiliki hobi yang sama, yaitu game online," kata Azis.

Sebelumnya, Ketua RW setempat, Raden Taufik menjelaskan, F sempat menjadi bulan-bulanan warga.

Aksi pengeroyokan terhadap pelaku oleh warga dan sejumlah keluarga korban terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bekasi, Ini Cerita Ketua RT

"Saya datang ke lokasi sudah ramai warga di rumah pelaku. Kemudian saya jaga di depan pintu. Akhirnya warga masuk ke kontrakan melalui pintu belakang. Dan pelaku dibawa keluar dikroyok," kaya Taufik.

Taufik sempat menghalangi warga yang memukuli pelaku. Dia bahkan terkena pukul oleh warga.

"Saya juga kena pukul pas mengalau warga. Karena saya sambil menunggu aparat, akhirnya pelaku telepas dan akhirnya pelaku kita bawa ke kantor RW," ucap Taufik.

Taufik menceritakan, F merupakan warga pendatang yang tinggal di wilayahnya sudah cukup lama.

Bahkan F sudah tercatat menjadi warga Camat Gabun 1, Lenteng Agung, Jagakarsa.

Selama ini F berprofesi sebagai dosen setelah menyelesaikan pendidikan Magister. Dia mengajar di salah satu universitas di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com