BOGOR, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, terus berkoordinasi untuk meningkatkan tracing (penelusuran) kontak erat usai ditemukannya kasus positif Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukadamai 2.
Seperti diketahui, ada 24 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di sekolah tersebut, terdiri dari 14 orang siswa dan 10 orang guru.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi menyebut, saat ini sudah ada sekitar 200 orang yang telah dilakukan pemeriksaan. Mereka disinyalir memiliki riwayat kontak erat dengan ke-24 orang itu.
Hanafi mengatakan, penelusuran dilakukan bukan hanya di lingkungan sekolah namun juga kepada keluarga terutama orangtua siswa.
Baca juga: 24 Siswa dan Guru Positif Covid-19, Kegiatan PTM di SD Sukadamai 2 Kota Bogor Dihentikan Sementara
"Yang di-tracing kurang lebih ada 200 orang. Itu informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes)," kata Hanafi, Senin (22/11/2021).
Hanafi melanjutkan, atas temuan kasus itu, Disdik Kota Bogor akan memberikan atensi khusus terhadap pelaksanaan PTM terbatas termasuk meningkatkan pengawasan dan berkoordinasi dengan pihak sekolah.
"Temuan kasus positif Covid-19 di SDN Sukadamai 2 diketahui setelah petugas Puskesmas Mekarwangi melakukan tes swab PCR secara acak terhadap 50 sampel di sekolah itu," beber Hanafi.
"Hasilnya, 24 orang baik siswa dan guru positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG)," sambungnya.
Baca juga: 24 Siswa dan Guru SDN Sukadamai 2 Kota Bogor Positif Covid-19
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan, atas temuan kasus itu maka Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Sukadamai 2 selama 10 hari ke depan.
Bima menyebut, sesuai aturan, apabila ditemukan kasus positif di sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas maka kegiatan belajar mengajar secara otomatis dihentikan.
”PTM dihentikan selama 10 hari. Saat ini mereka yang positif diminta untuk isolasi mandiri di rumah," pungkas Bima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.