Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di SDN Sukadamai 2 Kota Bogor, Orangtua Siswa Ikut Di-tracing

Kompas.com - 22/11/2021, 22:40 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, terus berkoordinasi untuk meningkatkan tracing (penelusuran) kontak erat usai ditemukannya kasus positif Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukadamai 2.

Seperti diketahui, ada 24 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di sekolah tersebut, terdiri dari 14 orang siswa dan 10 orang guru.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi menyebut, saat ini sudah ada sekitar 200 orang yang telah dilakukan pemeriksaan. Mereka disinyalir memiliki riwayat kontak erat dengan ke-24 orang itu.

Hanafi mengatakan, penelusuran dilakukan bukan hanya di lingkungan sekolah namun juga kepada keluarga terutama orangtua siswa.

Baca juga: 24 Siswa dan Guru Positif Covid-19, Kegiatan PTM di SD Sukadamai 2 Kota Bogor Dihentikan Sementara

"Yang di-tracing kurang lebih ada 200 orang. Itu informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes)," kata Hanafi, Senin (22/11/2021).

Hanafi melanjutkan, atas temuan kasus itu, Disdik Kota Bogor akan memberikan atensi khusus terhadap pelaksanaan PTM terbatas termasuk meningkatkan pengawasan dan berkoordinasi dengan pihak sekolah.

"Temuan kasus positif Covid-19 di SDN Sukadamai 2 diketahui setelah petugas Puskesmas Mekarwangi melakukan tes swab PCR secara acak terhadap 50 sampel di sekolah itu," beber Hanafi.

"Hasilnya, 24 orang baik siswa dan guru positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG)," sambungnya.

Baca juga: 24 Siswa dan Guru SDN Sukadamai 2 Kota Bogor Positif Covid-19

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan, atas temuan kasus itu maka Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Sukadamai 2 selama 10 hari ke depan.

Bima menyebut, sesuai aturan, apabila ditemukan kasus positif di sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas maka kegiatan belajar mengajar secara otomatis dihentikan.

”PTM dihentikan selama 10 hari. Saat ini mereka yang positif diminta untuk isolasi mandiri di rumah," pungkas Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com