Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Jakarta Jangan Hanya Menurunkan, tapi Eliminasi Covid-19

Kompas.com - 26/11/2021, 20:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan Covid-19 di Jakarta sudah sangat rendah. Secara kasar, hal itu tercermin dari temuan kasus positif dibanding jumlah orang yang dites PCR.

Sebulan terakhir, rata-rata harian tingkat positivity rate Covid-19 di Ibu Kota selalu di bawah 1 persen, tepatnya 0,4 sampai 0,6 persen saja.

Itu artinya, dari 1.000 orang dites PCR dalam sehari, hanya 4 -6 orang yang positif Covid-19.

Jumlah tes yang dilakukan di Jakarta tetap besar, sekitar 10 kali lipat standar WHO, yakni 10.645 orang per pekan.

Baca juga: Epidemiolog Duga 70 Persen Warga Jakarta Sudah Terpapar Covid-19 sehingga Punya Antibodi Alami

Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko beranggapan, sudah waktunya Pemprov DKI Jakarta serius mengupayakan nol kasus Covid-19.

Nol kasus Covid-19 ini berarti 100 persen warga Jakarta betul-betul dipastikan bebas dari kemungkinan mengandung virus SARS-CoV-2.

Untuk menuju itu, Miko menilai, ada sejumlah pekerjaan yang harus dilakukan secara serius oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Menurut saya pembukaan (aktivitas) harus hati-hati, masyarakat harus pakai masker, tetap tidak berkerumun, sampai benar-benar virusnya hilang," jelas Miko kepada Kompas.com pada Jumat (26/11/2021).

"Kalau bisa, pemeriksaan diperluas. Contact tracing dibenerin," tambahnya.

Saat ini, rasio contact tracing (penelusuran kontak) di DKI Jakarta masih sekitar 1 banding 7. Artinya, dari 1 kasus positif, hanya 7 orang yang kemudian dilacak kontaknya.

Miko menilai, idealnya, Pemprov DKI meningkatkan rasio itu jadi 1 banding 20.

"Dan diperiksa semuanya, jangan yang bergejala saja (yang diperiksa)," ungkapnya.

"Itu kalau kita mau melakukan eradikasi, sehingga tidak terjadi penularan lagi dan tidak ada orang yang mengandung virus. Jadi bukan menurunkan (kasus) saja, tapi untuk eradikasi atau eliminasi Covid-19," pungkas Miko.

Baca juga: Warga Jakarta Diperkirakan Sudah Punya Antibodi Covid-19 Bagus, Ini Penyebabnya

Penularan Covid-19 yang rendah di Jakarta diduga hasil dari antibodi ganda, yakni akibat infeksi alamiah dan cakupan vaksinasi yang sangat bagus.

Perkiraan ini masuk akal menilik studi yang pernah dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia pada Maret 2021 lalu, bahwa 44-45 persen warga Jakarta telah memiliki antibodi Covid-19 alami.

Padahal, saat itu belum ada program vaksinasi dan tingkat penularan kalah masif dibandingkan pertengahan 2021 ketika terjadi gelombang dua akibat varian Delta.

"Bulan Maret saja infeksi alamiahnya sudah 45 persen, apalagi di bulan Juli yang waktu itu terjadi badai (gelombang dua). Menurut saya mungkin sudah 70 persen bahkan yang (memiliki antibodi Covid-19 hasil) infeksi alamiah," ujar Miko.

Saat ini, berdasarkan data fasilitas kesehatan, Pemprov DKI sudah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama terhadap lebih dari 11 juta warga (123 persen dari target) dan dosis dua 8,9 juta warga (100 persen dari target).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com