JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Pusat menangkap empat anggota sindikat bandar narkoba jaringan Malaysia.
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Pusat Kompol Indrawienny Panjiyoga mengatakan, pengungkapan sindikat ini bermula dari pengejaran seorang bandar narkoba yang menabrak anggotanya di Cirebon beberapa waktu lalu.
Setelah buron selama beberapa hari pasca-insiden penabrakan itu, pelaku akhirnya ditangkap polisi.
"Alhamdulilah kami berhasil menangkap pelaku atau tersangka bandar narkoba yang menabrak anggota kami di KM 208 Cirebon," kata Panjiyoga, Senin (29/11/2021).
Baca juga: Bandar Narkoba yang Tabrak Polisi Ditangkap di Kendal
Pelaku ditangkap di daerah Waleri, Kendal, Jawa Tengah. Dari keterangan pelaku, polisi pun melakukan pengembangan sampai ke Aceh.
Di Aceh Barat Daya, Nangroe Aceh Darussalam, polisi menangkap seorang tersangka lainnya. Polisi menemukan barang bukti narkoba jenis sabu.
"Barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 21 kg," kata Panjiyoga.
Setelah itu, Satres Narkoba Polres Jakarta Pusat kembali mengembangkan kasus ini ke Medan, Sumatera Utara.
Polisi menangkap dua orang lagi yang juga merupakan bagian dari sindikat narkoba internasional ini.
"Dua orang lagi ini yang satunya berperan sebagai pemegang rekening, dan satunya merupakan penghubung ke Malaysia, jaringan internasional antarnegara," kata Panjiyoga.
Baca juga: Aksi Penyamaran Berujung Petaka, Iptu Lukas Marbun Ditabrak dan Dilindas Bandar Narkoba
Ia menambahkan, tak ada perlawanan dari para tersangka saat ditangkap.
"Sekarang pelaku akan kami periksa dan pengembangan kembali untuk membuka jaringannya," sambung dia.
Sebelumnya, anggota Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Lukas Marbun ditabrak oleh terduga bandar narkoba dalam operasi penangkapan di kawasan Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (21/11/2021).
Insiden tersebut bermula dari pengembangan kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu di wilayah Jakarta Pusat.
Polisi kemudian mendapatkan petunjuk yang akhirnya mengarah kepada bandar sabu di Cirebon. Petugas kepolisian lalu menyamar atau undercover dengan berpura-pura menjadi pembeli sabu.
Baca juga: Reuni 212 Batal di Jakarta, Wagub DKI: Keputusan yang Sangat Bijak