JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi terhadap PT Transjakarta berkaitan dengan kecelakaan bus yang seringkali terjadi.
Pelibatan KNKT itu merupakan inisiatif PT Transjakarta, menyusul kecelakaan bus belakangan ini yang terjadi secara beruntun.
"Sebenarnya sudah dimulai beberapa hari yang lalu, tetapi mulai hari ini kami akan lebih mengintensifkan lagi dan kami rencanakan (investigasi) dua minggu," kata Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono, kepada wartawan selepas rapat dengan direksi PT Transjakarta, Selasa (7/12/2021).
Baca juga: Serikat Pekerja Transjakarta: Layanan Menurun karena Perusahaan Utamakan Profit daripada SDM
"Saya apresiasi keterbukaan teman-teman Transjakarta, untuk dipersilakan apa yang (perlu) dilihat dan perbaikannya apa. Saya juga minta ini bukan arena untuk menyalahkan, tapi mari ke depan perbaikannya seperti apa. Apa yang kami lakukan tidak untuk menyalahkan, tidak untuk dipakai di pengadilan, tidak dipakai untuk ganti rugi," kata dia.
Hasil investigasi ini nantinya dituangkan dalam beberapa butir rekomendasi kepada PT Transjakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan, meminta seluruh pihak bersabar.
Ia mengemukakan, KNKT dan PT Transjakarta sudah sepakat untuk mendiskusikan dan mencari ruang perbaikan dalam empat aspek, yakni terkait organisasi dan manajemen, kesiapan awak, kelaikan kendaraan, dan pemetaan bahaya (route hazard mapping).
"Organisasi & manajemen tadi barangkali mungkin perlu ditambah satu direktorat misalkan, mungkin, kami tidak tahu. Tadi sudah kami sampaikan ke Pak Dirut, kami ingin overview dari Dirut sampai supervisor, kira-kira seperti apa jobdesk, dan rencana operasionalnya seperti apa, ini yang harus kami bedah satu-satu," ujar Wildan.
"Kami janji dalam dua minggu kami akan sampaikan, kira-kira empat area tadi seperti apa, nanti perbaikannya seperti apa, jadi jangan melebar dulu. Ada empat area dan jangan tanya detail dulu," tambahnya.
PT Transjakarta dalam rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin lalu, menyampaikan, ada 502 kecelakaan yang melibatkan bus mereka dalam kurun Januari-Oktober 2021. Dari data itu, terungkap bahwa mayoritas kecelakaan disebabkan oleh bus yang menabrak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.