JAKARTA, KOMPAS.com - Video direksi PT Transjakarta menonton tari perut di sebuah restoran Timur Tengah yang viral di media sosial, sudah lawas.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Adi Kurnia mengungkit hal itu lagi dalam rapat dengan PT Transjakarta pada Senin (6/9/2021), untuk mempertanyakan kapabilitas direksi.
Dalam video yang beredar, tampak eks Direktur Utama PT Transjakarta Jhony Tjitrokusumo, Direktur Operasional Prasetia Budi, Direktur Keuangan Welfizon Yuza, dan jajaran sedang menyantap suguhan sembari membelakangi pertunjukan tari perut.
"Kejadian itu sudah lama, sudah setahun lebih. Satu atau dua bulan setelah dia (Jhony) diangkat (sebagai dirut)," kata Ketua Komisi B DRPD DKI Jakarta Abdul Aziz saat dihubungi wartawan pada Kamis (9/12/2021).
Sebagai informasi, Jhony sudah meninggal dunia pada 3 Oktober 2021. Sebelumnya, Jhony diangkat sebagai Dirut PT Transjakarta pada 29 Mei 2020.
Aziz menceritakan, ia sudah pernah mendapatkan video itu dari kubu pekerja PT Transjakarta yang menjadi korban kebijakan efisiensi karyawan oleh perusahaan.
Ketika itu, memang terjadi friksi antara kubu pekerja dengan manajemen terkait kebijakan tersebut.
Video itu diduga jadi alat untuk mendiskreditkan almarhum Jhony saat itu, walaupun tidak ada yang salah dengan tari perut itu sendiri.
"Saat itu karyawannya melaporkan, 'Pak, ini direktur baru ngomongnya keterlaluan, Bapak tahu enggak tingkah lakunya begini begitu'," ucap Aziz.
Baca juga: Manajemen PT Transjakarta Bungkam soal Video Direksi Tonton Tari Perut
Politikus PKS itu mengaku telah memanggil Jhony terkait video itu tahun lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.