Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Komentar, Begini Sikap Dirut Transjakarta Ketika Ditanya Soal Video Direksi Tonton Tari Perut

Kompas.com - 09/12/2021, 16:35 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Yana Aditya kembali menolak berkomentar perihal beredarnya video jajaran direksi perusahaan menonton tari perut atau belly dance.

Awalnya, Yana ikut menemani Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo saat melakukan wawancara dengan media mengenai sejumlah kecelakaan bus transjakarta di depan Gedung Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada Kamis (9/12/2021).

Setelah Sambodo selesai berbicara dan menyudahi sesi wawancara, wartawan langsung melontarkan pertanyaan untuk Yana. Yana sempat menyimak pertanyaan yang ternyata tentang video tari perut itu.

Baca juga: Manajemen PT Transjakarta Bungkam soal Video Direksi Tonton Tari Perut

 

Namun sebelum wartawan menyelesaikan pertanyaannya, Yana sudah mengangkat kedua telapak tangannya.

Yana mengucapkan terima kasih dan langsung mengakhiri sesi wawancara ketika dimintai tanggapan soal video tersebut.

"Makasih ya," ujar Yana sambil berjalan bersama Sambodo menuju kendaraannya yang terparkir di depan gedung.

Sejumlah wartawan kembali meminta tanggapan Yana yang sedang berjalan menuju kendaraannya. Namun, Yana tetap menolak berkomentar dan langsung masuk ke dalam mobil.

"Nanti ya, terima kasih," singkat Yana sambil menutup pintu mobil dan meninggalkan kawasan Gedung Ditlantas Polda Metro Jaya.

Baca juga: Duduk Perkara Video Direksi Transjakarta Tonton Tari Perut: Terjadi 1,5 Tahun Lalu, Sudah Ditegur DPRD

Untuk diketahui, Yana juga menolak berkomentar saat dimintai tanggapan soal video tersebut di sela konferensi pers di kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (8/12/2021).

"Soal isu yang dilontarkan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta...," tanya wartawan.

Namun, saat wartawan itu belum selesai bertanya, Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya langsung memotongnya.

"Enggak. Makasih ya," ucap Yana.

Yana dan direksi kemudian meninggalkan tempat konferensi pers itu.

Sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia Setiadi dan Yana Aditya terlibat adu mulut dalam rapat kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12/2021)

Perdebatan bermula saat Adi menyatakan memiliki video rekaman direksi PT Transjakarta bertemu operator bus transjakarta.

Adi mengatakan, dalam video yang dia miliki, direksi PT Transjakarta tampak menonton tari perut atau belly dance.

"Jalan-jalan direksi lengkap, bapak pergi ke kafe, bapak (menonton) belly dance (tari perut), striptis, ngobrol-ngobrol tentang perkembangan transportasi," kata Adi di depan jajaran direksi PT Transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com