Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI: Rekomendasi KNKT Jadi Dasar Perbaikan Transjakarta

Kompas.com - 10/12/2021, 12:51 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut bahwa Pemprov DKI menunggu rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk perbaikan PT Transjakarta, menyusul maraknya kecelakaan bus tahun ini.

"Tentu rekomendasi KNKT itu sesuatu yang baik, nanti akan kami pelajari," kata Riza kepada wartawan pada Jumat (10/12/2021).

"Kami akan tunggu apa rekomendasinya. Dari situ kami akan mengambil kebijakan," ujarnya.

Riza meminta semua pihak memahami bahwa Transjakarta berperan sebagai regulator yang menaungi operator-operator.

"Bus sebagian besar disediakan oleh operator. Juga sopir disediakan operator," ucap Riza.

Baca juga: Dirut Transjakarta 2 Kali Bungkam soal Video Direksi Tonton Tari Perut

Ia menambahkan, Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya juga sudah mengumpulkan para operator untuk berkoordinasi.

"Juga dengan Dirlantas Polda Metro Jaya, Dishub, juga dengan KNKT. Kami menunggu rekomendasi dari KNKT terkait perbaikan apa yang akan dilakukan oleh Transjakarta, nanti akan disampaikan," ungkapnya.

"Kita tunggu lah ya. Saya tidak ingin mendahului. Nanti kita tunggu," tutup Riza.

Sebelumnya, pelibatan KNKT dalam hal ini merupakan inisiatif PT Transjakarta, menyusul maraknya kecelakaan bus belakangan ini secara beruntun.

Data PT Transjakarta dalam rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin lalu, menyebut ada 502 kecelakaan yang melibatkan bus mereka dalam kurun Januari-Oktober 2021.

Dari data itu, terungkap bahwa mayoritas kecelakaan disebabkan oleh bus yang menabrak.

KNKT menargetkan bahwa audit ini bakal berlangsung selama dua pekan.

Baca juga: Suara Sopir Bus Transjakarta: Kerja hingga Dini Hari, Kadang Hanya Tidur 2 Jam

Plt Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan, mengungkapkan, KNKT dan PT Transjakarta sudah sepakat untuk mendiskusikan dan mencari ruang perbaikan dalam 4 aspek, yakni terkait organisasi dan manajemen, kesiapan awak, kelaikan kendaraan, dan pemetaan bahaya (route hazard mapping).

"Organisasi & manajemen tadi barangkali mungkin perlu ditambah satu direktorat misalkan, mungkin, kita tidak tahu. Tadi sudah kita sampaikan ke Pak Dirut, kita ingin overview dari Dirut sampai supervisor, kira-kira seperti apa jobdesk, dan rencana operasionalnya seperti apa, ini yang harua kita bedah satu satu," jelas Wildan, Selasa (7/9/2021).

"Kami janji dalam 2 minggu kita akan sampaikan, kira-kira 4 area tadi seperti apa, nanti perbaikannya seperti apa, jadi jangan melebar dulu. Ada 4 area dan jangan tanya detail dulu," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com