Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Psikis Seekor Anjing "Terguncang" Usai Disiksa Pemiliknya Sendiri di Cipondoh

Kompas.com - 15/12/2021, 16:34 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kondisi psikis seekor anjing yang sempat disiksa pemiliknya di Cipondoh, Tangerang, "terguncang". Hewan tersebut kini mengalami trauma berat, seperti disampaikan komunitas pecinta hewan Rumah Singgah Clow.

Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan berinisial EN menyiksa anjing miliknya sendiri di kediamannya di Jalan Palem, Cipondoh Indah, Cipondoh, Senin (13/12/2021).

Ketua Rumah Singgah Clow Bimbim mengatakan komunitasnya sudah mengambil anjing tersebut dari pemiliknya dan kini sedang ditangani di klinik hewan. 

Sempat terjadi perdebatan antara pihak Rumah Singgah Clow dengan EN saat anjing tersebut diambil.

"Posisi anjing sudah di klinik, (anjing itu) trauma berat ya," ujar Bimbim saat dikonfirmasi, Rabu (15/12/2021).

Baca juga: Siksa Anjing Miliknya, Seorang Perempuan di Cipondoh Dilaporkan ke Polisi

Kata Bimbim, anjing tersebut kerap menggeram saat melihat orang yang mendekat.

Anjing berwarna coklat itu juga selalu dalam keadaan waspada saat ada yang mendekat.

Kedua gerakan itu termasuk dalam ciri-ciri hewan yang psikisnya terganggu, atau mengalami trauma berat.

"Kalau dia (anjing itu) ngelihat orang, langsung ngegerung (menggeram), ada gerakan dikit, langsung waspada. Ini lebih ke mentalnya si," urai Bimbim.

Dia menyebut, Rumah Singgah Clow tidak akan mengembalikan anjing itu kepada EN atau keluarga EN.

Baca juga: Munarman: Jika Saya Benar Persiapkan Terorisme, Presiden hingga Panglima TNI Sudah ke Alam Lain

Pihaknya memutuskan agar anjing itu diadopsi seseorang yang memang berkeinginan untuk mengadopsi.

"Kita udah memutuskan open adopsi ke orang yang bisa merawat anjingnya ini," ucap Bimbim.

Bimbim berujar, pihaknya sudah melaporkan aksi tersebut ke kepolisian pada Selasa (14/12/2021).

Menurut Bimbim, EN melanggar Pasal 302 KUHP tentang Perlindungan Hewan.

Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Penodaan Agama, Joseph Suryadi Langsung Ditahan

Adapun aksi penyiksaan anjing oleh EN terekam dalam video yang kemudian diunggah akun Instagram Rumah Singgah Clow, @rumahsinggahclow.

Dalam video itu tampak EN memukul anjingnya menggunakan sapu lidi di depan pagar kediamannya.

Dia tampak memukul lebih dari satu kali. Anjing berwarna cokelat itu tampak tak melawan dan sesekali menggonggong.

Usai dipukuli, anjing itu tampak hendak memasuki kediaman EN. Namun, EN langsung menarik tali yang mengikat leher anjing tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com