Tri mengatakan, para orangtua korban saat ini sudah mengetahui bahwa putri-putrinya menjadi korban pelecehan seksual.
Sebelumnya, pihak sekolah menutupi aksi tersebut dari para orangtua korban.
"Sudah tahu. Kita laporkan ke orangtua korban," ucap Tri melalui sambungan telepon, Kamis.
Baca juga: Adukan Dugaan Pelecehan 3 Siswi SMK ke Orangtua, P2TP2A: Mereka Kaget
Dia mengatakan, para orangtua tersebut kaget saat mengetahui bahwa anak-anaknya menjadi korban pelecehan seksual.
"Kaget lah. Enggak ada yang tahu, terus kaget. Namanya orangtua ya," tuturnya.
Usai diberitahu, orangtua korban lantas melaporkan S atas pelecehan seksual yang dia perbuat.
Menurut Tri, laporan itu sudah diterima pihak kepolisian. Polisi juga sudah menangkap S hari ini.
"Orangtua korban lapor ke polisi dan sudah masuk ke kepolisian. Pelaku juga sudah ditangkap," ucap dia.
Kronologi pelecehan
Tri berujar, awal mula pelecehan seksual itu bermula saat ketiga korban mengikuti PKL sejak 2 November 2021.
"Mereka PKL di kelurahan itu (mulai) 2 November. Jadi terduga pelaku (S) ini mentor anak-anak PKL itu. Jadi yang ngarahin (korban) kerja (S)," kata Tri.
Menurut Tri, pelecehan seksual yang dialami ketiga korban tidak dialami setiap hari.
Sebab, ketiganya tidak menjalani PKL setiap hari di Kelurahan Jombang.
Pelecehan seksual itu dialami saat S menyuruh masing-masing korban melakukan sesuatu.
"Enggak tiap hari. Cuma hari-hari tertentu kalau suruh nge-print, pegang-pegang, raba-raba, gitu," tutur Tri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.