Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Saluran Air dan Kali Menyempit gara-gara Bangunan Liar, Pemkot Jaksel Rencanakan Penertiban

Kompas.com - 21/12/2021, 16:14 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan akan menertibkan sejumlah bangunan yang diduga menjadi penyebab menyempitnya saluran air dan kali.

Hal itu dikatakan Kasudin SDA Jakarta Selatan Mustajab saat dikonfirmasi , Selasa (21/12/2021).

"Kami ingin programkan sesuai keinginan Pak Wali waktu beliau dilantik itu akan menertibkan semua bangunan tanpa izin, termasuk bangunan yang mengambil lahan kali," ujar Mustajab.

Baca juga: Area Parkir Sekolah di Gandaria Berada di Atas Saluran Air, Pemkot Jaksel Beri Peringatan

Mustajab mengatakan, penertiban bangunan di bantaran merupakan salah satu upaya penanganan banjir, khususnya di wilayah Jakarta Selatan.

"Semenjak saya di Jakarta Selatan itu minimal kami dalam penanganan banjir kami lakukan pengerukan, memastikan aliran itu tidak terganggu, baik saluran utama maupun saluran penghubung (PHB), dan saluran mikro harus benar-benar terkoneksi dengan baik," kata Mustajab.

Sebelumnya, Mustajab mengatakan, banyak saluran air dan kali menyempit di wilayah Jakarta Selatan. Saluran air menyempit terdapat di Jalan Warung Pedok, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.

"Kemudian di Kali Cideng, Kalibata, itu semua. Terus Kali Baru pun yang di pinggir jalan itu banyak mengalami penyempitan, karena pembuatan jembatan. Pembuatan jembatan yang terlalu rendah," ujar Mustajab.

Baca juga: Petugas SPBU di Bintaro yang Curangi Konsumen Dipecat

Selain itu, kata Mustajab, penyempitan kali karena adanya bangunan juga terjadi di Kali Mampang Prapatan dan Petogogan.

Sudin SDA Jakarta Selatan pun telah mendokumentasikan semua permasalahan saluran air atau kali yang menyempit di wilayahnya.

"Kami ingin itu dikembalikan, minimal dikembalikan lebar kali awalnya. Awalnya kan 12 meter, sekarang menjadi 4 (meter) kadang-kadang penyempitan dengan bangunan," kata Mustajab.

Selain permasalahan kali dan saluran penghubung yang menyempit, sebelumnya juga ada beberapa saluran air yang di atasnya berdiri sebuah bangunan.

Salah satunya berada di kawasan Kemang Utara, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Terdapat lima ruko yang umumnya dijadikan kafe berdiri di atas saluran penghubung Bungur.

Baca juga: Penumpang Pesawat Mengeluh Antre Lama untuk Karantina, Dimintai Rp 19 Juta dan Dihukum Satgas Covid-19 Udara

Adanya bangunan yang melanggar itu terbongkar setelah adanya laporan dari Polda Metro Jaya ke Pemerintah Kota Jakarta Selatan, November 2021.

Setelah lebih dari tiga pekan, belakang kelima ruko yang dijadikan kafe itu telah dibongkar mandiri oleh pemilik.

Selain ruko, area parkir salah satu sekolah menengah pertama (SMP) swasta juga berdiri di atas saluran air. Lokasi sekolah itu berada di kawasan Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.

Lahan parkir kendaraan sekolah itu berdiri di atas saluran air sepanjang lebih dari 50 meter dan memiliki lebar sekitar 2 meter.

Baca juga: WNI yang Pulang Wisata dari Luar Negeri Tak Boleh Karantina di Wisma Atlet, Ini Ketentuannya...

Sebagian lahan parkir itu menutupi saluran air yang mengalir dari Gedung Inspektorat Jenderal Kementerian Agama ke Jalan Raya Haji Nawi. Lokasi gedung Itjen Kemenag bersampingan dengan lahan parkir.

Keberadaan lahan parkir yang menutupi saluran air diduga menjadi penyebab terjadi banjir lingkungan kantor Itjen Kemenag.

Saat ini Pemkot Jaksel tengah berkoordinasi dengan pihak sekolah dalam menangani persoalan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com