Terlebih lagi, diketahui bahwa orang-orang yang harus menjalani masa karantina tersebut malah mampu menggelontorkan uangnya untuk berbelanja di luar negeri.
"Banyak yang belanja ke luar negeri, shopping, tetapi tidak mau dikarantina di hotel. Padahal, dia bisa. Dia minta dikarantina di Wisma Atlet karena gratis. Ini kami akan mengambil tindakan orang-orang yang seperti ini," kata Luhut dalam keterangan pers terkait evaluasi PPKM secara virtual, Senin (20/12/2021).
Luhut memaparkan, untuk mengantisipasi melonjaknya pelaku perjalanan luar negeri yang tiba di Indonesia, pemerintah akan kembali menyiapkan tempat karantina tambahan. Hal ini untuk menjaga agar kondisi kepulangan mereka tetap kondusif dan sesuai protokol yang ada.
Tak semuanya wisatawan
Meski demikian, tak semua WNI yang pulang dari luar negeri merupakan wisatawan yang punya bujet besar untuk karantina di hotel berbayar.
Riza Nasser misalnya, ia pergi ke Malaysia untuk menengok istri dan anaknya yang sudah dua tahun tak ia temui. Ia tidak termasuk tiga kategori WNI yang bisa karantina gratis di Wisma Atlet.
Namun, di sisi lain ia juga pergi ke luar negeri bukan dalam rangka liburan sehingga tak mempunyai bujet fantastis untuk karantina di hotel.
Riza menceritakan, ia kembali ke Indonesia pada 8 Desember lalu, tiba di bandara menjelang tengah malam setelah transit di Singapura.
”Petugas memeriksa dokumen, kemudian merekomendasikan karantina di hotel selama 10 hari dengan biaya Rp 8,2 juta. Saya tak sanggup, saya minta dapat fasilitas karantina yang lebih murah,” tuturnya, seperti dikutip Kompas.id.
Baca juga: WNI yang Pulang Wisata dari Luar Negeri Tak Boleh Karantina di Wisma Atlet, Ini Ketentuannya...
Petugas pemeriksa dokumen menyarankan ia meminta karantina di RSDC Wisma Atlet dengan diskresi Satgas Covid-19. Hasil lobinya kepada seorang petugas membuahkan hasil. Ia dibolehkan untuk masuk antrean bersama warga yang akan diantar ke Wisma Atlet.
Pukul 02.00 WIB dini hari mereka didata satu per satu sebelum naik ke bus yang tidak ada penjarakan antarbangku. Bus itu ternyata tidak ke Wisma Atlet.
Mereka tiba di Rusun Pasar Rumput pukul 07.00 WIB dan mengantre hingga pukul 14.00 WIB sebelum masuk ke dalam.
Tarif hotel karantina di Jakarta
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, masyarakat yang baru kembali ke Indonesia bisa melihat hotel resmi yang menyediakan layanan karantina di laman https://quarantinehotelsjakarta.com.
"Semua daftar hotel dimasukkan dalam web D-Hots, ada harganya di situ. Tadi kami minta PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) menampilkan berapa sisa kamar yang ada," kata Wiku kepada media, Senin (20/12/2021), dikutip dari Kompas TV.
Baca juga: Daftar Hotel Karantina di Jakarta dan Rincian Biayanya