Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikatan Persaudaraan yang Tercermin dari Dekorasi Natal di Gereja Santo Stefanus Cilandak

Kompas.com - 25/12/2021, 20:43 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gereja Katolik Santo Stefanus kerap menampilkan suasana berbeda pada setiap perayaan Natal dari tahun ke tahun.

Pada perayaan Natal 2021 ini, gereja yang berlokasi di Jalan KH Muhasyim Raya, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, itu menggunakan tali dan janur sebagai bagian dari dekorasi.

Selain itu, pepohonan dan beberapa tangkai bunga juga disulap menjadi ornamen hias di sekitar altar.

Semarak ini merupakan bagian dari perayaan Natal 2021 yang mengusung tema "Kasih Kristus Pembawa Persaudaraan".

Dekorasi perpaduan antara janur, bunga, pepohonan, serta tali itu dibuat oleh Floral Designer Lucia Raras Purwaningru. Dia sendiri merupakan pelayan liturgis di Gereja Stefanus Cilandak.

Baca juga: Misa Natal Berakhir, Gereja Katedral: Terima Kasih TNI-Polri, Pemda DKI, dan Ormas

"Dekorasi ini memang sesuai dengan tema natal kita, tentang persaudaraan. Karena temanya mengenai persaudaraan kami membuat sub tali-tali, jadi diibaratkan saling mengikat tali persaudaraan," ujar Raras saat dikonfirmasi, Sabtu (25/12/2021).

Tujuan penggunaan janur untuk dekorasi adalah mempertahankan penggunaan daun kelapa yang sudah mulai jarang digunakan. Padahal, dekorasi menggunakan janur di luar negeri disebut mulai ramai.

"Kerajinan yang unik ini, teknis janur, sebenarnya udah mulai banyak di luar negeri. Terus terang saya sebagai Ketua Ikatan Perangkai Indonesia merasa punya kewajiban moril untuk mengangkat salah satu budaya Indonesia ini," kata Raras.

"Karena tema Natal (tahun ini) mengangkat persaudaraan, kami interpretasikan dari janur itu, saling menganyam dan saling mengikat, tidak bisa sendiri. Kalau sehelai tidak bisa mengikat maka tidak ada makna," sambung Raras.

Baca juga: Toleransi Beragama Saat Misa Natal 2021, Kelompok GBRP Bantu Atur Lalin di Gereja Katedral

Janur yang sebenarnya sederhana itu bisa dirangkai sehingga terkesan mewah di tangan Raras.
Paduan warna kuning, hijau, dan cokelat dari daun kelapa yang disorot dengan cahaya dapat memanjakan mata siapapun yang memandangnya.

Dekorasi apik dalam perayaan Natal 2021 ini diharapkan juga dapat mengudang umat untuk  melaksanakan peribadatan langsung. Selama ini, ibadat dilakukan secara daring karena pandemi Covid-19.

"Kita buatlah sesuatu yang menarik agar umat ingin pergi ke gereja. Harapannya juga menggerakan pengrajin janur untuk bangkit. Kita juga ikut menggerakan ekonomi pengrajin janur di tengah pandemi Covid-19 ini," kata Raras.

Meski terlihat mudah dibuat, ada kesulitan tersendiri dalam membuat dekorasi tersebut. Perlu waktu yang panjang, kurang lebih satu pekan, dalam proses dekorasi Gereja Stefanus Cilandak ini. Raras pun dibantu oleh beberapa orang.

"Memang terlihat sederhana, tapi cukup sulit juga (mendekorasinya). Banyak tangan yang membantu," kata Raras.

Kini, ornamen hias dengan janur itu menjadi perhatian di Gereja Santo Stefanus yang memiliki 3.000 umat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com