Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencurian di KRL, Pelaku Gasak Laptop Penumpang lalu Turun di Stasiun Lenteng Agung

Kompas.com - 27/12/2021, 12:19 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan dugaan aksi pencurian laptop milik penumpang kereta rel listrik (KRL) beredar di media sosial.

Video dari hasil rekaman ponsel yang diunggah beberapa akun Instagram memperlihatkan seorang pria bertopi dan menggunakan kemeja kotak-kotak mengambil sebuah laptop dari atas kabin KRL.

Pada keterangan video yang diunggah ditulis bahwa terduga pelaku langsung turun di Stasiun Lenteng Agung seusai mengambil laptop.

Baca juga: Lapor Polisi, Ibu di Bekasi Disuruh Tangkap Sendiri Pelaku Pencabulan Anaknya

Manager External Relations KAI Commuter Adli Hakim mengatakan, aksi pencurian itu terjadi pada Minggu (26/12/2021) sekitar pukul 19.40 WIB.

Adapun laptop tersebut milik penumpang KRL 1627 relasi Bogor-Angke. Pelaku langsung turun di Stasiun Lenteng Agung seusai mencuri.

"KAI Commuter menyesalkan adanya pencurian barang. Atas kejadian tersebut, KAI Commuter memohon maaf dan turut prihatin," ujar Adli dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (27/12/2021).

Baca juga: Ganjil Genap di 13 Ruas Jalan Masih Berlaku Jelang Pergantian Tahun, Simak Infonya

Adli mengatakan, korban setelah kejadian langsung melapor ke petugas yang ada di Stasiun Pasar Minggu.

Petugas kemudian berkoordinasi dengan petugas di Stasiun Tanjung Barat dan Lenteng Agung yang menjadi titik pelarian pelaku.

"KAI Commuter membantu korban dengan melakukan pengecekan CCTV stasiun. Apabila pelaku tertangkap di area stasiun, KAI Commuter tentunya akan berkoordinasi dengan kepolisian agar pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Adli.

Baca juga: Aksi Geruduk Kantor Wahidin Halim Dilaporkan ke Polisi, Pekerja Nasional Banten: Tindakan Berlebihan

Adli mengimbau kepada masyarakat, khususnya calon penumpang KRL, untuk selalu memperhatikan barang bawaan yang berharga.

"Sebaiknya barang tersebut diletakkan dekat pengguna (KRL), misalnya dengan dipangku agar dapat dipastikan tidak berpindah tangan. Bagi pengguna yang melihat adanya tindakan atau gerak-gerik mencurigakan dari pengguna lain, kami imbau agar dapat segera melapor kepada petugas," kata Adli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com