JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta kian berbenah dan menunjukkan diri sebagai kota yang berkembang, termasuk dalam fasilitas umum bertransportasi.
Setelah Mass Rapid Transit (MRT) dibangun, kini ada fasilitas Simpang Temu CSW-ASEAN yang mengintegrasikan stasiun MRT Jakarta dengan halte bus Transjakarta.
Halte itu berlokasi di persimpangan antara Jalan Panglima Polim, Kiyai Maja, Trunojoyo, dan Sisingamangaraja di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca juga: Mengintip Skybridge Penghubung Halte CSW-Stasiun MRT ASEAN, Dilengkapi Lift hingga Area Komersial
Sekilas, penampakan sarana itu sama seperti stasiun MRT yang ada di lokasi lainnya. Lokasinya berada di atas dan bawah.
Namun, anggapan itu sirna ketika masuk dan melihat Simpang Temu CSW-ASEAN yang berada di dekat gedung Kejaksaan Agung dan Markas Besar (Mabes) Polisi.
Sebuah gambar yang diambil dari atas memperlihatkan desain kawasan integrasi CSW yang berbentuk cakram.
View this post on Instagram
Simpang Temu CSW-ASEAN memiliki lima lantai dan baru diuji coba beroperasi sejak pekan lalu. Masyarakat sudah bisa menggunakannya.
"InI megah. Halte ini tentu memudahkan masyarakat seperti saya yang kalau bepergian ke mana itu harus naik bus transjakarta," kata salah satu pengguna, Andin, Senin (27/12/2021).
Melihat lebih jauh soal kemegahan Simpang Temu CSW-ASEAN, ada lima halte/stasiun yang terkoneksi, yakni mpat halte BRT Transjakarta dan satu stasiun MRT.
Keempat halte adalah CSW 1, CSW 2, ASEAN, dan Kejaksaan Agung, serta Stasiun MRT ASEAN.
"Apalagi semua jadi satu (terintegrasi). Bisa naik MRT dan Transjakarta di sini," kata Andin.
Baca juga: Tak Difungsikan Lagi, Rel Trem Zaman Kolonial di Lokasi Proyek MRT Akan Dipindahkan
Kemegahan Simpang Temu CSW-ASEAN tak jarang membuat masyarakat pengguna kebingungan harus menuju halte mana untuk naik transportasi umum ke lokasi tujuannya.
Terlihat, ada pengguna yang sebelumnya masuk ke dalam Halte CSW 2 harus keluar lagi dan masuk Halte CSW 1.
"Memang awal-awal sempat bingung. Saya juga awal bingung mau naik Transjakarta ke Ciledug. Ini mungkin karena besar kali ya," kata pengguna lainnya, Lukman.
"Tapi enak ada ini, melintas dari halte ke halte itu tidak khawatir ketabrak kendaraan, terus adem dan nyaman," sambungnya.