Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nakes Muda Pertama Kali Vaksinasi Siswa: Deg-degan, Harus Sabar, Kaget Banyak Anak Menangis

Kompas.com - 30/12/2021, 08:33 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdebar, kaget, dan harus ekstra sabar. Kata-kata itu menggambarkan pengalaman tiga tenaga kesehatan (nakes) muda di Jakarta Barat saat pertama kali menyuntik vaksin Covid-19 kepada anak-anak.

Rabu (29/12/2021) siang itu, dokter muda Rio (22), dokter muda Febrian (22), dan calon perawat Putri (20) dengan teliti dan bersemangat menyuntikkan satu dosis vaksin Covid-19 kepada setiap siswa SDN 11 Duri Kepa, di salah satu ruang kelas di sana.

Gerak ketiganya tampak cekatan, sesuai prosedur, dan luwes menghadapi anak-anak. Siapa sangka, ini adalah kali pertama mereka memvaksinasi Covid-19 kepada anak.

Baca juga: Daftar Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Kini Bisa Lewat Aplikasi JAKI, Ini Syaratnya...

Putri, mahasiswa keperawatan tingkat akhir di STIKES Ihsan Medical Center ini bercerita, saat ditawari menjadi relawan vaksinator anak oleh sebuah yayasan, ia langsung mengiyakan.

Meski menguasai prosedur dan ilmunya, Putri mengaku berdebar-debar ketika pertama kali menyuntikkan vaksin.

"Deg-degan sekali, tapi senang, karena ini pertama kalinya menyuntikkan ke anak. Sebelumnya hanya di bagian screening aja," ungkap Putri.

Putri juga mengaku menjadi lebih berhati-hati dan teliti, sebab ia belajar dari berbagai kegiatan vaksinasi yang dilakukan nakes lainnya selama ini.

Baca juga: Antisipasi Omicron, Wagub DKI Ingatkan Warga Taat Prokes dan Segera Vaksinasi Covid-19

Putri menyadari bahwa ia tidak boleh membuat kesalahan sekecil apa pun.

"Pastinya ada rasa takut, karena baru pertama kali, tapi ini membuat saya jadi jauh lebih berhati-hati," kata Putri.

Rio, dokter muda yang baru saja mendapat gelar Sarjana Kedokteran dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini mengaku cukup kaget dengan perilaku anak-anak menjelang divaksinasi.

"Ternyata memvaksin anak-anak ini ribet juga, berisik, banyak yang nangis, tapi banyak juga yang lucu. Tadi ada anak-anak yang dipegangin sampai tiga orang," ungkap Rio.

Dari pengalaman pertamanya itu, Rio belajar bahwa dibutuhkan kesabaran ekstra jika nantinya menghadapi pasien anak.

"Hari ini saya jadi belajar bagaimana menyikapi anak-anak yang takut jarum. Harus ekstra sabar memang," kata Rio yang sengaja memakai aksesori kepala bergambar karakter paus untuk menghibur anak-anak.

Baca juga: Kisah Pilu Siswi SD di Jaktim: Ditiduri, Disekap, lalu Dijual Pacar di Apartemen Kalibata

Sementara itu, Febrian menyadari bahwa memvaksinasi anak-anak terkadang tidak jauh berbeda dengan orang dewasa.

Febrian, yang sudah beberapa kali menjadi vaksinator Covid-19 orang dewasa, mengatakan bahwa orang dewasa pun bertingkah seperti anak-anak di hadapan jarum suntik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com