Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diancam Mafia Tanah, Dino Patti Djalal Disarankan Ajukan Perlindungan ke LPSK

Kompas.com - 05/01/2022, 16:19 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyarankan Mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Dino Patti Djalal untuk mengajukan bantuan perlindungan.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu ketika merespons kabar pengancaman terhadap Dino dalam kasus mafia tanah.

"Kalau memang membutuhkan perlindungan LPSK kami persilahkan untuk mengajukan permohonan perlindungan," ujar Edwin, Rabu (5/1/2022).

Baca juga: Dendam Mafia Tanah dari Dalam Penjara, Utus Sindikatnya dan Ancam Bunuh Dino Patti Djalal

Sejak awal kasus mafia tanah menimpa keluarga Dino, kata Edwin, LPSK sudah bergerak untuk memberikan bantuan perlindungan.

Namun, pada saat ini Dino tidak langsung mengajukan permohonan bantuan perlindungan.

"Jadi ketika di awal itu kami sudah merespons. Disikapi juga oleh Pak Dino yang datang langsung ke LPSK. Tetapi Pak Dino belum mengajukan permohonan perlindungan," kata Edwin.

Baca juga: Perjuangan Dino Patti Djalal Lawan Mafia Tanah hingga Mendapat Ancaman Pembunuhan

Untuk itu, Edwin menyarankan agar Dino mengajukan permohonan bantuan perlindungan seiring dengan munculnya pengancaman tersebut.

"Kalau kemudian ada perkembangannya, kemudian ada ancaman yang diterima terkait kasus yang diperkarakan, ya kami mempersilahkan pak dino untuk mengajukan perlindungan dari ancaman keselamatan jiwa," ungkap Edwin

Di samping itu, Edwin memastikan bahwa LPSK dapat langsung memberikan perlindungan terhadap Dino, tanpa adanya pengajuan.

"Memungkinkan saja, itu ada perlindungan darurat namanya. Seperti yang biasa kami lakukan. Tapi kan dalam hal ini kami enggak tahu kasusnya seperti apa, ancaman seperti apa," pungkasnya.

Baca juga: Diancam Dihabisi Mafia Tanah, Dino Patti Djalal: Dia Gelisah karena Saya Aktif Kejar

Sebelumnya, Dino mengaku diancam salah satu tersangka kasus mafia tanah keluarganya. Dia pun mengadukan ancaman itu ke Polda Metro Jaya.

Dino menjelaskan, pengancaman itu dilakukan tersangka dengan menyuruh seseorang yang justru membocorkan rencana jahat tersebut.

"Enggak secara langsung, dia menyuruh orang untuk menghabisi saya. Pelaku yang disuruh itu salah satu sindikat, tapi dia bocorkan rencana itu karena enggak mau ambil risiko," ujar Dino saat dikonfirmasi, Selasa (4/1/2022).

Menurut Dino, orang suruhan itu membocorkan rencana tersebut dengan mengirimkan rekaman suara berisi instruksi dari salah satu tersangka berinisial M alias T.

Dino sudah berkomunikasi dengan Polda Metro Jaya. Dia juga memberikan bukti berupa instruksi tersangka kepada orang suruhannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com