Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Toko Daging Nusantara Bangun Pagar di Atas Trotoar dan Digeruduk Satpol PP...

Kompas.com - 12/01/2022, 07:59 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mendatangi proyek bangunan Toko Daging Nusantara di Jalan Antasari, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/1/2022).

Pasalnya, bagian pagar dari bangunan tersebut dibangun di atas trotoar.

Pemasangan pagar sepanjang sekitar lima meter itu merusak trotoar. Pekerja membongkar bagian trotoar untuk pengecoran tiang dan pondasi pagar.

Hal ini dikonfirmasi oleh Lurah Cipete Utara Nurcahya yang menegaskan bahwa trotoar tidak bisa diganggu gugat.

"(Pembangunan pagar tersebut) sudah merusak trotoar milik Pemprov DKI Jakarta. Ini adalah trotoar hak untuk pejalan kaki," ujar Nurcahya saat dikonfirmasi, Selasa.

Baca juga: Lurah Sebut Pagar yang Didirikan Toko Daging Nusantara di Atas Trotoar Jalan Antasari Tak Berizin

Dilakukan tanpa izin

Nurcahya mengatakan, pendirian pagar di atas trotoar itu diketahui setelah ada warga yang melaporkan ke Satpol PP.

"Ada laporan ke Satpol PP dari warga terkait pembangunan ini," kata Nurcahya.

Pagar yang didirikan di atas trotoar dilakukan tanpa izin. Ia menegaskan, pemerintah tak akan mengizinkan apabila ada permintaan dari pihak proyek untuk tindakan yang melanggar.

"Tanpa ada koordinasi, kalaupun koordinasi tidak pernah kita izinkan, karena ini adalah trotoar. Salah besar ketika ada warga yang memanfaatkan trotoar ini untuk proses pembangunan," kata Nurcahya.

Baca juga: Ini Alasan Mandor Proyek Pembangunan Toko Daging Nusantara Dirikan Pagar di Atas Trotoar Jalan Antasari

Permintaan untuk perbaiki trotoar

Nurcahya yang juga turut mendatangi proyek pembangunan toko meminta agar pagar di atas trotoar itu dibongkar.

Para pekerja bangunan toko tersebut juga diminta mengembalikan kondisi trotoar seperti semula.

"Saya suruh perbaiki (trotoarnya) seperti semula," kata Nurcahya.

Menurut Nurcahya, keberadaan pagar yang melanggar aturan itu baru saja didirikan.

Nurcahya akan menindak tegas jika pelanggaran serupa kembali ditemukan di wilayahnya.

Baca juga: Dirikan Pagar di Trotoar Antasari, Mandor: Orang Masih Bisa Lewat

"Kalau ada (hal serupa) saya tindak tegas, karena ini sarana dan prasarana umum. Tidak akan pernah diizinkan," ucap Nurcahya.

"Kalau teman-teman Satpol PP lingkar (mengawasi) terus, kita bisa cepat tangani ketika ada hal-hal yang tidak benar," pungkasnya.

Alasan pagar dibangun di atas trotoar

Sementara itu, Mandor proyek bangunan Toko Daging Nusantara Sarjono membeberkan alasan mendirikan pagar di atas trotoar.

Pagar itu dipasang untuk mencegah bahan material proyek keluar hingga mengenai pengguna Jalan Antasari.

"Ini buat penghalang agar batu tidak lompat ke jalan biar tidak terkena mobil," ujar Sarjono.

Sarjono menegaskan, pagar itu hanya bersifat sementara selama proyek pembangunan toko berlangsung.

Baca juga: Saat Ahok Tak Lagi Ingin Berandai-andai Maju di Pilkada DKI...

Pendirian pagar itu merupakan inisiatif dari pekerja bangunan, bukan dari pemilik Toko Daging Nusantara, imbuhnya.

"Selama pembangunan aja (pagar itu didirikan). Tidak ada (arahan dari pemilik toko), ini inisiatif sendiri biar mengamankan batu lompat. Kalau kena mobil kan repot," kata Sarjono.

Sarjono mengatakan, pagar itu didirikan di atas trotoar karena ia sebelumnya melihat keberadaan tiang jalan layang yang juga memakan bagian trotoar dan masih tersisa akses untuk pejalan kaki.

"Ya tahu tidak boleh, tapi saya pikir aksesnya masih bisa, tiang (beton jalan layang) itu juga masih kepotong, saya pikir orang (pejalan kaki) masih bisa lewat," ucap Sarjono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com