Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir Halus Ketua DPRD di Acara Street Race, Bamsoet: Mudah-mudahan Pak Pras Tak keberatan Formula E di Ancol...

Kompas.com - 16/01/2022, 18:27 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melontarkan sindiran halus kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi berkait ajang Formula E saat keduanya berada di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022).

Sindiran halus itu disampaikan Bambang saat memberi sambutan sebelum dimulainya ajang balap jalanan legal alias street race yang difasilitasi Polda Metro Jaya di Ancol, Minggu.

Sejatinya, sindiran itu diucapkan saat Bambang memanggil para pejabat yang hadir di ajang tersebut.

Nama Prasetio dipanggil usai Bambang menyebut Pangdam Jaya.

Baca juga: Street Race di Ancol Rencananya Hendak Digelar 2 Kali Dalam Sepekan

"Yang saya hormati juga Pangdam Jaya. Sahabat saya, Pak Pras, Ketua IMI tertunda, Ketua DPRD DKI Jakarta yang mudah-mudahan nanti tidak keberatan kalau Formula E ada di Ancol ini," ujar Bambang kepada Pras, Minggu.

Sebagai informasi, Bambang diudang ke ajang street race itu bukan sebagai Ketua MPR RI, melainkan sebagai Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat.

Usai melontarkan sindiran itu, tak sedikit pun Bambang membahas kembali persoalan Formula E.

Dalam sambutannya, ia hanya membahas soal street race dan harapan lain atas diadakannya ajang balap legal itu.

Prasetio memang sempat mengkritik keras penyelenggaraan Formula E di Ancol.

Ketua DPRD DKI itu sempat emosi saat mengetahui PD Pembangunan Ancol meminjam uang sebesar Rp 1,2 triliun ke Bank DKI.

Baca juga: Ketua Pelaksana Formula E Dukung Polda Metro Gelar Kompetisi Balap Liar

Prasetio menyebut, pinjaman uang senilai Rp 1,2 triliun merupakan aksi menghambur-hamburkan uang di saat kondisi ekonomi sedang susah.

Prasetio pernah mengungkapkan kecurigaannya tentang uang pinjaman Rp 1,2 triliun yang kemungkinan akan digunakan Ancol untuk membuat sirkuit Formula E.

Ini sama saja berarti Formula E menggunakan anggaran daerah. Padahal, sebelumnya Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni mengaku penyelenggaraan Formula E sepenuhnya menggunakan uang dari swasta.

Prasetio pun mengancam akan melaporkan Ancol ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri jika pinjaman Rp 1,2 triliun terbukti digunakan untuk Formula E.

"Kalau itu uang pinjem ke Bank DKI 1,2 triliun (digunakan) buat trek Formula E, gue akan laporkan! Saya sebagai pimpinan Dewan kalau di sini, saya laporkan ke Bareskrim, pasti!" ujarnya saat rapat kerja Komisi B bersama Pembangunan Jaya Ancol, Selasa (28/12/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com