Jamaluddin mengeklaim, berdasarkan hasil evaluasi, penerapan PTM 100 persen itu berlangsung dengan lancar.
"Sejauh ini masih aman. Kita kerjasama dengan Dinas Kesehatan surveillance-nya bagus," ucapnya.
Menurut dia, selama PTM 100 persen diterapkan, pihak sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan dengan benar.
Baca juga: PTM 100 Persen Masuk Minggu ke-3, Disdik Kota Tangerang Klaim Masih Aman
Selain itu, standar operasional prosedur (SOP) juga telah diterapkan oleh masing-masing sekolah.
"PTM 100 persen di pekan ketiga ya. Sekolah itu melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan, SOP, surveillance dari dinas kesehatan itu aman ya. Pokoknya lancar," urai Jamaluddin.
Di sisi lain, dia mengaku mengkhawatirkan pelaksanaan PTM 100 persen karena merebaknya varian Omicron saat ini.
"Kita masih bertahan di sini, karena kita masih khawatir ya. Omicron tingkat nasional ini masih tinggi, kita tetap jaga-jaga lah," ucapnya.
Tak tahu informasi soal PTM dibatalkan
Dindik Kota Tangerang mengaku belum menerima informasi soal pembatalan PTM dengan kapasitas 100 persen oleh pihak sekolah akibat kasus Covid-19.
Menurut Jamaluddin, institusi yang mengetahui terkait pembatalan PTM 100 persen di sekolah, yakni dinas kesehatan.
"Saya belum ada info (soal sekolah yang membatalkan PTM 100 persen), mungkin dari Dinkes ya. Belum ada informasi terkait itu," ucapnya.
Sementara, Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggaraeini belum merespons soal temuan kasus Covid-19 di sekolah yang menggelar PTM 100 persen.
Sebagai informasi, Pemkot Tangerang sempat menggelar screening tes Covid-19 di sekolah yang menggelar PTM 100 persen pada 3 Januari 2022. hasilnya, 1.300 pihak yang terlibat PT dinyatakan negatif Covid-19.
Kemudian, pada 12 Januari 2022, Pemkot Tangerang kembali menggelar tes. Namun hingga saat ini, pemkot belum mengumumkan hasilnya.
Berdasarkan catatan Kompas.com, pada Oktober 2021, Dinkes Kota Tangerang pernah mengumumkan 69 murid, guru, hingga staf sekolah yang terlibat PTM terpapar Covid-19.
Saat itu, PTM yang diselenggarakan masih diikuti oleh 50 persen siswa. Akibat temuan terebut, sejumlah sekolah harus membatalkan penerapan PTM dan kembali menggelar kegiatan belajar secara daring (online).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.