Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

102 RT di Jakarta Terendam Banjir Kemarin, Ini Penjelasan Dinas SDA

Kompas.com - 20/01/2022, 16:45 WIB
Sania Mashabi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi mengatakan, banjir yang terjadi di 102 RT di Jakarta Barat dan Jakarta Utara, Rabu (19/1/2022), terjadi karena curah hujan yang tinggi.

Hujan dengan intensitas lebat meski dalam waktu singkat ini, kata dia, menyebabkan beberapa kali di Jakarta meluap.

"Kalau lihat dari sebaran data dari BMKG dan data-data yang kami punya ya memang curah hujannya luar biasa. Dalam waktu yang pendek turunnya sangat lebat," kata Dudi saat dihubungi, Kamis (20/1/2022).

"Sehingga memang banyak kali-kali itu meluap dan sekarang masih ada yang meluap di Jakarta Barat di Kali Semongol, ke arah laut juga masih belum surut," ujar dia.

Baca juga: Banjir Jakarta yang Tak Semanis Klaim Anies: 6 Jam Tak Surut, Ribuan Warga Mengungsi

Dudi menjelaskan, daerah aliran Kali Semongol saat ini masih dilanda banjir karena adanya hujan deras, air laut pasang, dan kiriman air dari hulu.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu air laut surut karena di Semongol belum ada rumah pompa.

"Sedang dibangun (rumah pompa) saat ini, rencananya selesai di akhir tahun ini. Jadi kalau dalam saat ini kami masih tunggu surutnya laut sambil berharap kali yang dari perbatasan itu surut juga, baru kami bisa keringkan lokasinya," ucap dia.

Baca juga: Tegal Alur Kembali Dilanda Hujan, Warga Khawatir Ketinggian Banjir Bertambah

Sebelumnya diberitakan, per Rabu sore, ada 102 RT di Jakarta yang terendam banjir.

Titik banjir didominasi di wilayah Jakarta Barat dengan jumlah 93 RT, sedangkan wilayah lain berada di Jakarta Utara dengan 9 RT.

Adapun titik banjir paling banyak berada di Kelurahan Tegal Alur dengan jumlah 34 RT, Kelurahan Kamal 32 RT, Kelurahan Cengkareng Barat 19 RT, Kelurahan Kapuk 8 RT, dan Kelurahan Cilincing 9 RT.

Dari jumlah titik tersebut, 1.194 jiwa dari 310 kepala keluarga harus mengungsi karena rumahnya terendam banjir.

Baca juga: Banjir Tak Surut dalam 6 Jam seperti Janji Anies, Ini Penjelasan Wagub DKI

Adapun pengungsi terbanyak berada di Kelurahan Tegal Alur sebanyak 234 KK dengan 965 jiwa, disusul Kelurahan Cengkareng Barat sebanyak 45 KK dengan130 jiwa, Kelurahan Kamal 23 KK dengan 64 jiwa, dan Kelurahan Cilincing 8 KK dengan 35 jiwa.

Banjir menggenangi permukiman warga lebih dari enam jam, khususnya di Kelurahan Tegal Alur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com