Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dilarang Selama PTM, Masih Ada Siswa yang Jajan di Luar Area Sekolah

Kompas.com - 24/01/2022, 17:34 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sekolah di Kota Depok mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen, pada Senin (24/1/2022).

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menegaskan, PTM digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.

Kantin sekolah dilarang buka untuk sementara. Kemudian, siswa dan tenaga pendidik tidak dibolehkan untuk jajan di luar sekolah.

Baca juga: Cegah Kerumunan Saat PTM 100 Persen, Jam Masuk Siswa SMPN 3 Depok Dibagi Tiga

Kendati demikian, berdasarkan pantauan Kompas.com di depan SMPN 3 Depok sekitar pukul 11.56 WIB, terdapat sejumlah pedagang menjajakan dagangannya di depan sekolah. Sejumlah siswa pun tampak membeli jajanan di area luar sekolah.

Empud, salah satu pedagang pempek, mengatakan pembelajaran tatap muka juga berdampak pada kenaikan pendapatannya.

"Banyak sih sekarang, alhamdulillah agak mendingan. Sudah sekitar 60 persen. Ada perubahan enggak seperti tahun kemarin," ujar Empud.

"(MTS) Alkautsar yang banyak, dari SMPN 3 juga ada. Tapi masih banyak orang luar yang beli," ungkapnya.

Baca juga: Sekolah di Depok Gelar PTM 100 Persen Besok, Kantin Ditutup dan Istirahat Diperpendek

Hal senada diungkapkan seorang pedagang batagor, Erzan. Dia mengatakan, dagangannya banyak diserbu siswa ketika pulang sekolah.

"Ada banyak, dari SMPN 3, MTS Alkautsar juga ada. (Mereka) pada jajan saat pulang sekolah," ujar Erzan.

Namun, Kepala Sekolah SMPN 3 Depok Ety Kiswandarini membantah siswanya membeli jajanan di luar sekolah. Ia mengatakan, siswa tak diperkenankan jajan di area dalam maupun luar sekolah.

"Kalau anak kita, biasanya kami larang, yang jajan anak sebelah, karena di sebelah itu ada MTS," ujar Ety.

Baca juga: Sidak PTM 100 Persen di SMPN 3 Depok, Wali Kota Idris Temukan Jarak Bangku Siswa Berdekatan

Ety mengatakan, pihak sekolah akan memberikan sanksi kepada siswa yang tetap jajan di luar sekolah. Selain itu, pihak sekolah juga mengawasi siswanya saat jam pulang sekolah.

"Pulangnya tidak lewat pintu utama, tapi lewat pintu samping. Sehingga mereka tidak jajan, karena tukang jajanannya ada di depan pintu utama. Jadi tidak jajan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, PTM 100 persen akan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Idris juga mengimbau agar siswa membawa bekal dari rumah.

"Kantin tidak dibuka sementara. Siswa dan tenaga kependidikan tidak diperkenankan jajan di luar sekolah," kata Idris, dalam keterangannya, Minggu (23/1/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com