Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penularan Covid-19 pada Anak Rendah Jadi Alasan Pemprov DKI Lanjutkan PTM 100 Persen

Kompas.com - 28/01/2022, 00:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov DKI Jakarta menyatakan salah satu alasan pembelajaran tatap muka 100 persen tetap dilanjutkan adalah minimnya penularan Covid-19 pada anak.

Berdasarkan kajian yang dibuat Dinkes DKI, penularan Covid-19 didominasi oleh masyarakat berusia 20 tahun ke atas.

"Kami membuat kajian rasio incident rate proporsi per kelompok umur rentangnya per 10 tahun, dari proporsi per kelompok umur tersebut, tertinggi kasusnya di rentang usia 20-50 tahun," kata Kadinkes DKI Widyastuti di Balai Kota Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (27/1/2022) malam.

Baca juga: Menkes: Kalau Level PPKM Naik, Otomatis yang Ikut PTM Turun

Data yang disebutkan Widyastuti merupakan rasio jumlah kasus tertinggi per 20 Desember 2021-25 Januari 2022 dan dikelompokkan berdasarkan rentang usia 10 tahun, yakni 0-10 tahun, 11-20 tahun, 21-30 tahun dan seterusnya.

Secara detail, kasus Covid-19 paling banyak ditemukan khususnya di rentang umur 20-30 dan 30-40 tahun.

"20-30, 30-40 paling tinggi dibanding kelompok usia yang lain," ujar Widyastuti.

Sementara untuk rentang anak sekolah, kata Widyastuti, rasio jumlah kasusnya cenderung stabil, bahkan tidak terjadi lonjakan signifikan.

"Sedangkan di usia sekolah itu tidak lebih tinggi artinya stabil, tidak terjadi lonjakan yang tinggi tiba-tiba, namun stabil," tutur Widyastuti.

Lebih lanjut, Widyastuti memastikan pelacakan kasus aktif atau active case finding (ACF) terus digencarkan di sekolah-sekolah di Jakarta. Melalui ACF, Dinkes DKI mengidentifikasi mayoritas warga sekolah yang positif Covid-19 berusia 18 tahun ke atas.

Baca juga: Banyak Pihak Ingin PTM 100 Persen Dievaluasi, Ini Tanggapan Menkes

"Dalam ACF yang kita lakukan dan tracing di sekolah terdampak ada yang positif, itu angka tertinggi di komunitas sekolah adalah di usia 18 tahun ke atas," ungkapnya.

Adapun berdasarkan keterangan dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, sekolah yang ditutup akibat kasus Covid-19 bertambah. Setidaknya ada 120 siswa positif Covid-19 sehingga 90 sekolah ditutup sementara.

Adapun data ini merupakan data per 22 Januari 2022. Durasi penutupan sekolah pun beragam, yakni 5-14 hari. Saat ini sekitar 80 sekolah sudah diizinkan buka kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com