"Itu nanti disesuaikan dengan kemampuan sekolah masing-masing karena setiap sekolah kan beragam. Ada yang tadi hybrid bisanya seperti itu, ada juga yg dilakukan secara shift pagi dan siang dengan total pada setiap harinya tetap melayani semua," tutur Imam, Jumat (4/2/2022).
Selain itu, kata Imam, PTM 50 persen juga bisa dilakukan secara berselang.
"Ada sekolah yang melakukan dua shift (dalam sehari), ada juga yang melakukan hari ini 50 persen besok 50 persen secara berselangan," ujar Imam.
Kemudian, Pemkot Depok juga menerapkan sistem work from home (WFH) jika ada pegawai yang terpapar Covid-19.
Infeksi Covid-19 di Depok tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dialami bayi dan anak-anak.
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok Devi Mayori mengungkapkan, terdapat dua bayi yang dirawat karena terpapar Covid-19.
"Satu bayi dan satu balita tiga tahun (pasien Covid-19), jadi (totalnya) dua. Didampingi seluruh orangtua, kondisinya stabil," kata Devi, Sabtu (5/2/2022).
Menurut Devi, kedua bayi tersebut dirawat dengan pengawasan yang lebih intensif.
Baca juga: Dua Bayi Dirawat di RSUD Kota Depok karena Terpapar Covid-19
Devi menuturkan, di ruangan perawatan terdapat kamera pengawas, sehingga kondisi bayi dapat dipantau secara terus-menerus.
"Pasien bayi Covid-19 di ruangan biasa kan sama saja ya sebetulnya. Tapi bayi lebih rentan, lebih diperhatikan," kata Devi.
"Monitoring-nya ada (kamera) CCTV bisa melihat dan beberapa jam ada petugas yang masuk untuk memeriksa," lanjutnya.
Selain itu Devi menuturkan, pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Depok rata-rata bergejala ringan dan sedang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Ia mengatakan, per Sabtu terdapat 29 pasien Covid-19 yang tengah dirawat di RSUD.
"Dan 10 pasien masih menunggu hasil swab," ungkap Devi.
Di tengah lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, semestinya Depok sudah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 berdasarkan asesmen Kementerian Kesehatan (Kemenkes).