JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 menyebabkan perekonomian terpuruk, tak terkecuali perekonomian pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Omzet penjualan mereka merosot dihantam pandemi. Terlebih lagi, pusat tekstil grosir terbesar di Asia Tenggara itu tahun lalu pernah ditutup demi mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas.
Tak mau tinggal diam dan bergantung pada situasi, pedagang di Pasar Tanah Abang akhirnya melakukan inovasi dengan membuat akun Instagram @palugada.tanahabang sebagai media promosi di tengah berbagai pembatasan akibat pandemi.
Baca juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Pedagang Pasar Tanah Abang Promosi Barang Jualan Lewat Medsos
Inisiator Palugada Tanah Abang Randy Widjaja mengatakan, akun media sosial itu dibuat sebagai wadah penghubung calon pembeli dari berbagai daerah dengan pedagang Pasar Tanah Abang dalam bertransaksi jual beli.
"Semenjak pandemi, pembeli dari daerah tidak punya akses untuk beli langsung ke Pasar Tanah Abang, jadi kita semacam solusi bagi toko-toko untuk menjangkau pembeli dari daerah," ujar Randy, Senin (7/2/2022).
Kehadiran akun Instagram Palugada Tanah Abang mendapatkan berbagai respons positif dari pelaku usaha di Pasar Tanah Abang.
"Mereka yang sudah bergabung happy semua, bahkan salah satu pedagang ada yang mendapat omzet sampai puluhan hingga ratusan juta rupiah," terang Randy.
Baca juga: Jeritan Pedagang Pasar Tanah Abang di Tengah Lonjakan Kasus Omicron: Omzet Berasa Banget Turunnya...
Selain kembali menumbuhkan omzet pedagang, Palugada Tanah Abang mendorong para pedagang untuk melek digital, khususnya media sosial.
"Agar dapat menjangkau pasar yang baru, membangun brand produk sendiri dan memperluas jaringan reseller," ucap Randy.
Penyebaran virus Corona varian Omicron yang kian merebak menyebabkan sepi pembeli. Imbasnya, sudah tentu pendapatan para pedagang lagi-lagi merosot.
"Mulai turun lagi semenjak Omicron ini naik, berasa banget turunnya," kata Randy.
Randy mengatakan, sejak kasus Covid-19 kembali meningkat, pengunjung Pasar Tanah Abang tidak lagi ramai.
"Gedung punya aturan mesti masuk menggunakan PeduliLindungi, mobilitasnya jadi terbatas, dan orang-orang jadi takut keluar," ungkapnya.
Randy memperkirakan, penjualan para pedagang di toko akan menurun dalam beberapa waktu ke depan karena kasus Covid-19 yang kembali meningkat.
"Jualan di lapangan setiap hari kayaknya bakal menurun sampai akhir bulan ini, karena kasusnya lagi naik," terangnya.
Mengingat kondisi terpuruk ini pernah dialami para pedagang pada gelombang-gelombang Covid-19 sebelumnya, Randy berharap, promosi lewat akun Palugada Tanah Abang bisa menahan laju penurunan omzet pedagang agar tidak terlalu jatuh.
Akun Palugada Tanah Abang juga diharapkan bisa terus menjaga semangat para pelaku usaha untuk tetap berjualan.
"Kita berharap dengan adanya Instagram Palugada Tanah Abang, para pedagang bisa terbantu," tutur Randy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.